Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang menimpa atap Gedung SDN Jumpong, Desa Jumpong, Kecamatan Wonosari, Bondowoso, Kamis (25/12/2025). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Pohon berdiameter sekitar 70 sentimeter yang berada di belakang sekolah itu roboh dan menimpa bangunan ruang kelas.
Menurut Munik Lestari, Kepala Sekolah SDN Jumpong, kejadiannya sekitar pagi tadi. Dirinya dihubungi oleh warga di sekitar sekolah saat kejadian.
Ia menjelaskan, saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar karena masih dalam masa libur sekolah. Dengan demikian, tidak ada siswa maupun guru yang berada di lokasi.
Gedung yang tertimpa pohon ini sebenarnya memang tak digunakan karena kondisinya rusak. Bahkan, sehari-hari dirinya meminta siswa menjauhi gedung karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Untungnya anak-anak pas ini waktu libur. Tapi ini cuaca yang tak memungkinkan," ujarnya.
Dia menjelaskan gedung yang tertimpa ini merupakan gedung ruang kelas 1 yang berderet dengan kelas 2, 3 serta ruang Kepsek.
Rencananya satu deret ruang kelas rusak ini akan diperbaiki pada tahun ini. Karena pengajuan perbaikan sudah disetujui.
Baca juga: Atap Masjid di Bondowoso Rusak Dihempas Angin Kencang, Pohon Tumbang Buat Kendaraan Tak Bisa Lewat
Selama ini, 40 orang siswa kelas 1 hinga 6 belajar di 3 kelas.
BPBD Catat Dua Kejadian Pohon Tumbang
Kepala Bidang Rehabilitasi, Rekontruksi, dan Logistik BPBD Bondowoso, Tugas Riski Bahana, mengatakan, pohon tumbang ini menjadi pohon ke dua yang tumbang hari ini.
Satu di Desa Jumpong, Kecamatan Wonosari. Kemudian, satu lagi di dahan pohon patah akibat angin kencang di Desa Kejawan, Kecamatan Grujugan.
"Alhamdulillah tak ada korban jiwa," ujar Tugas.
Dia menerangkan prediksi BMKG potensi cuaca ekstrim masih bisa terjadi beberapa waktu ke depan. Karena itulah, tim reaksi cepat terus stand by di posko siaga bencana hidrometeorologi di Jalan Mastrip, Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso.
Posko tersebut bersiaga selama 1x24 jam dan dijaga nonstop oleh puluhan personel BPBD, lengkap dengan sarana prasarana yang dibutuhkan.
"Tim kita terus siaga," terangnya.
Terlebih memang perkiraan cuaca dari BMKG Bondowoso diminta waspada cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana ekstrem pada libur natal dan tahun baru (Nataru) sekitar 21-31 Desember 2025.
"Kita himbau masyarakat agar waspasa terhadap perubahan cuaca mendadak dan adanya potensi cuaca ekstrem," pungkasnya.