TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON–Direktorat Lalu Lintas atau Ditlantas Polda Banten mengungkap biang kerok terjadinya kepadatan lalu lintas di Exit Tol Merak hingga Jalan Cikuasa Atas Kota Cilegon, pada Kamis (25/12/2025).
Sebelumnya terjadi kepadatan arus lalu lintas di sekitar exit Tol Merak pada Kamis (25/12/2025) pukul 04.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.
Namun pada Kamis siang, kepadatan berhasil diurai dan menyusut di Jalan Cikuasa Atas, Pulomerak, Kota Cilegon.
Seorang anggota Ditlantas Polda Banten dijumpai wartawan Tribunbanten.com menyebut, kepadatan terjadi karena banyaknya sopir truk yang melaju menuju Pelabuhan Merak.
Menurut anggota Ditlantas Polda Banten tersebut, para sopir ternyata tidak tahu adanya aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pengaturan truk menyeberang melewati Pelabuhan BBJ Bojonegara.
"Jadi ternyata informasi SKB itu tidak sampai kepada para sopir di lapangan," ujar anggota Ditlantas Polda Banten tersebut.
Baca juga: 355.709 Orang Sudah Menyeberang ke Pulau Sumatera dari Pelabuhan Merak Sejak Awal Nataru 2025/2026
Perlu diketahui bahwa pada masa libur natal dan tahun baru 2026, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten tidak melayani kendaraan motor dan truk.
Berdasarkan kebijakan pemerintah, kendaraan motor dan angkutan barang VI B selama libur Nataru akan diseberangkan ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Ciwandan.
Kemudian, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Bojonegara melayani angkutan barang golongan VII sampai IX.
"Pengoperasian Pelabuhan Ciwandan pada periode Nataru ini juga merujuk pada surat keputusan bersama (SKB)," ujar General Manager PT Pelindo Regional 2 Banten, Benny Ariadi melalui keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025).
Menurut Benny, Pelabuhan Ciwandan dioperasionalkan untuk melayani kendaraan roda dua dan truk logistik mulai 19 Desember 2025 pukul 15.00 WIB hingga 4 Januari 2026 pukul 24.00 WIB.
Oleh karena itu, kata Benny, Pelindo Regional 2 Banten mengoptimalkan seluruh fasilitas yang diperlukan.
"Pelindo Regional 2 Banten menyiapkan lapangan buffer area untuk truk dan motor, tiga dermaga, kapal tunda, suplai air dan listrik, serta damkar," kata dia.
Selain itu, fasilitas pendukung seperti tenda posko pelayanan, water barrier, toilet portabel, mushala sementara, gerbang tol truk dan motor, tolo-tolo, bengkel, serta ruang tunggu tambahan untuk beristirahat juga disiapkan.
Selain infrastruktur, disiapkan personel operasional penuh waktu untuk pengamanan dan penguatan layanan informasi melalui petugas khusus di lapangan demi mengarahkan alur penumpang.
"Aspek teknis dan operasional menjadi perhatian utama agar layanan dapat berjalan dengan baik dan memberikan rasa aman bagi pengguna jasa," kata dia.