TRIBUNNEWS.COM - PT PLN (Persero) berhasil memastikan keandalan pasokan listrik selama perayaan malam Natal di seluruh Indonesia. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, saat melakukan peninjauan langsung terhadap kesiapan personel serta operasional Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilovolt (kV) Pedan di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (25/12).
"Puji syukur, saudara-saudara kita, Umat Kristiani telah menjalankan ibadah malam natal di gereja-gereja serta katedral dengan penuh kekhidmatan karena pasokan listriknya lancar dan aman," kata Darmawan.
Dirinya merinci bahwa beban puncak pada Malam Natal (24/12) mencapai 44,5 gigawatt (GW) dengan daya mampu mencapai 70,8 GW, sehingga masih tersedia cadangan daya yang mencukupi.
"Perlu kami sampaikan bahwa beban puncak pada malam natal tercatat mencapai 44,5 GW dengan daya mampu sebesar 70,8 GW. Oleh karena itu, kondisi pasokan listrik semalam sangat aman karena masih terdapat cadangan daya yang mencukupi," rinci Darmawan.
Baca juga: Danantara Indonesia–PLN Jajaki Investasi EBT untuk Dorong Energi Bersih dan Lapangan Kerja Hijau
Dirinya menjelaskan bahwa 69.000 personel PLN yang tersebar di 3.402 posko seluruh Indonesia masih terus bersiaga 24 jam nonstop untuk mengawal keandalan pasokan listrik hingga akhir periode Siaga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
"Prioritas pengamanan kelistrikan diutamakan pada objek-objek vital dan pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti tempat ibadah, rumah sakit, bandara, stasiun, terminal, hingga pusat perbelanjaan yang seluruhnya didukung dengan skema suplai listrik yang berlapis," jabar Darmawan.
Tidak hanya itu, para personel yang bersiaga juga dilengkapi dengan 1.917 unit generator set (Genset), 737 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.338 unit Gardu Bergerak (UGB), 434 unit truk crane, 4.720 unit kendaraan operasional, serta 4.412 unit sepeda motor.
Darmawan menambahkan, bahwa pihaknya juga memastikan kecukupan energi primer untuk seluruh pembangkit listrik dalam kondisi aman dan tercermin melalui perhitungan Hari Operasi Pembangkit (HOP).
"Rata-rata Hari Operasi Pembangkit kami berada pada level aman, dengan stok batu bara di atas 21 hari, gas di atas 22 hari, dan bahan bakar minyak di atas 10 hari operasi. Ketersediaan ini termasuk untuk pembangkit di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T)," lanjut Darmawan.
Darmawan juga mengajak masyarakat agar dapat memanfaatkan aplikasi PLN Mobile untuk melaporkan setiap gangguan atau kebutuhan terkait layanan kelistrikan.
"Setiap laporan pelanggan akan ditindaklanjuti secara realtime melalui PLN Mobile dan pelanggan akan menerima notifikasi apabila terjadi gangguan di wilayahnya," tutup Darmawan. (*)
Baca juga: Antisipasi Lonjakan EV Saat Nataru, Dirut PLN Tinjau Kesiagaan SPKLU di Berbagai Titik Krusial