Begini Cara Ukraina Ledakkan Kapal Selam Rusia Pakai Drone Bawah Air Sub-SeaBaby
December 26, 2025 12:04 AM

Diungkap, Begini Cara Ukraina Ledakkan Kapal Selam Rusia Pakai Drone Bawah Air Sub-SeaBaby

 

TRIBUNNEWS.COM - Badan keamanan dalam negeri Ukraina, SBU, merilis rekaman baru yang menurut mereka menunjukkan persiapan militer negara tersebut untuk menyerang kapal selam Rusia di pelabuhan Novorossiysk di Laut Hitam awal bulan ini.

Ukraina memang mengklaim untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil meledakkan kapal selam milik Moskow.

Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Drone Laut Ukraina Ledakkan Kapal Selam Varshavyanka Rusia di Laut Hitam

Ukraina: Kapal Selam Rusia Rusak Parah Kena Bom

Sebagai informasi, pada 15 Desember, SBU menyatakan unit militer Ukraina menyerang kapal selam Rusia kelas Kilo menggunakan drone bawah air, "untuk pertama kalinya dalam sejarah." 

Badan tersebut mengoperasikan drone bawah air yang dikenal sebagai unit SeaBaby.

Adapun drone versi bawah air yang dimodifikasi, yang digunakan untuk meledakkan kapal selam Rusia tersebut dinamai sebagai drone bawah air "Sub-SeaBaby".

"Kapal selam itu "mengalami kerusakan parah" dan "dinonaktifkan," kata SBU setelah mengklaim operasi penargetan kapal selam Rusia berhasil.

Di sisi lain, Komando Armada Laut Hitam Rusia membantah kalau kapal selam itu mengalami kerusakan.

Operasi Pendahuluan: Hajar Pesawat Pengintai Il-38N Rusia

Sebelum menyerang target utama, Ukraina rupanya lebih dulu menyerang pesawat pengintai Il-38N yang telah dimodernisasi di pangkalan udara Yeysk di wilayah Krasnodar, Rusia.

Pesawat ini, kata SBU, "secara aktif menjadi tantangan utama bagi operasi pesawat nirawak angkatan laut SBU," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Perlu dicatat, Pangkalan Novorossiysk, di selatan Yeysk, terletak di garis pantai Krasnodar merupakan salah satu pangkalan utama Rusia untuk Armada Laut Hitamnya yang telah berulang kali menjadi sasaran Kyiv.

SBU kemudian membagikan video yang tampaknya menunjukkan cuplikan singkat pesawat Il-38N yang sedang terbang.

Cuplikan video kemudian beralih ke rekaman satelit yang tampaknya menunjukkan salah satu pesawat tersebut terlihat di landasan pacu di pangkalan udara Rusia.

Video tersebut kemudian menampilkan apa yang tampak seperti tayangan dari drone Ukraina yang mendekati pesawat Il-38N Rusia yang sedang diam.

SBU sepertinya ingin menunjukkan kalau unit mereka berhasil 'melumpuhkan' tantangan pertama tersebut.

Rekaman tersebut kemudian secara singkat menunjukkan area pelabuhan sebelum sebuah ledakan muncul dari air.

"SBU mengatakan video tersebut menangkap momen ketika mereka menargetkan kapal selam Rusia di Novorossiysk," tulis laporan NW yang mencatata kalau video klip tersebut belum bisa diverifikasi secara independen alias masih klaim sepihak Ukraina.

SBU mengatakan Rusia hanya memiliki satu pesawat pengintai operasional yang mampu mendeteksi drone bawah air saat mereka mendekati kapal selam.

"Penghancuran pesawat anti-kapal selam ini memastikan keberhasilan pelaksanaan bagian utama dari operasi khusus tersebut," kata SBU.

Menurut dinas intelijen, setiap pesawat pengintai Il-38N berharga sekitar 24 juta dolar AS.

Seorang juru bicara Armada Laut Hitam mengatakan pada 15 Desember bahwa "upaya Ukraina untuk melakukan sabotase menggunakan kendaraan bawah air tanpa awak tidak mencapai tujuannya."

Citra satelit yang dirilis setelah serangan tersebut tampaknya menunjukkan beberapa kerusakan pada pangkalan Novorossiysk, tetapi sulit untuk mengetahui bagaimana kapal selam kelas Kilo terpengaruh.

Pada Agustus 2024, Kyiv menyatakan bahwa pasukannya telah menghancurkan kapal selam kelas Kilo Rostov-on-Don milik Moskow di pelabuhan Sevastopol di Laut Hitam, Krimea.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan Kyiv telah berjanji untuk merebut kembali semenanjung tersebut.

Banyak serangan Ukraina terhadap kemampuan militer Rusia berfokus pada Krimea.

 

Mampu Tembakkan Rudal Jelajah

Meskipun tidak memiliki kapal perang besar, Kyiv dengan cepat berhasil memaksa Armada Laut Hitam untuk sebagian besar bergeser dari Sevastopol, lebih jauh ke timur di Laut Hitam. 

Moskow telah memindahkan banyak kapalnya ke pangkalan Novorossiysk.

Bulan ini Ukraina mengatakan bahwa kapal selam kelas Kilo di Novorossiysk memiliki empat peluncur yang mampu menembakkan rudal jelajah Kalibr yang telah berulang kali ditembakkan Rusia ke negara yang dilanda perang tersebut.

Lambung kapal dirancang untuk menyerap suara dan menghindari deteksi sonar, kata SBU.

Kapal selam itu dibanderol dengan harga sekitar 400 juta dolar AS, dan menurut SBU, biaya penggantian kapal tersebut bagi Moskow akan mencapai sekitar 500 juta dolar AS jika disesuaikan dengan dampak sanksi global terhadap Kremlin. Kapal selam itu juga disebut dengan klasifikasi Rusia-nya, yaitu kapal kelas Proyek 636 Varshavyanka .

SBU mengatakan pihaknya menyerang kapal selam tersebut dalam operasi gabungan dengan angkatan laut Ukraina.

Kutipan Pernyataan

"Tidak satu pun kapal atau kapal selam Armada Laut Hitam yang ditempatkan di teluk pangkalan angkatan laut Novorossiysk, maupun awaknya, yang mengalami kerusakan akibat sabotase tersebut dan semuanya beroperasi seperti biasa," kata juru bicara Armada Laut Hitam Rusia, Alexei Rulyov, pada 15 Desember.

"Pesawat ini dirancang untuk pengintaian maritim, pencarian kapal selam, pengendalian wilayah perairan, peletakan ladang ranjau, dan serangan torpedo," kata badan intelijen Ukraina, SBU, pada hari Selasa.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.