Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh menyebut hingga 23 Desember 2025 telah menyalurkan 2.582.100 liter air bersih kepada masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor.

"Sesuai instruksi Gubernur Aceh, Dinas Perkim Aceh bergerak maksimal di wilayah terdampak bencana hidrometeorologi, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih dan sanitasi,” kata Kepala Dinas Perkim Aceh, T Aznal Zahri di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan distribusi air bersih tersebut telah menjangkau 98.334 jiwa di berbagai kabupaten/kota yang mengalami krisis air bersih akibat banjir dan cuaca ekstrem.

Ia mengatakan penyaluran dilakukan menggunakan armada truk tangki yang disebar secara strategis di wilayah terdampak.

"Dengan dukungan BPBPK Aceh,
seluruh jajaran Perkim Aceh bergerak maksimal sesuai arahan pimpinan daerah," katanya.

Selain air bersih, Perkim Aceh juga menyalurkan bantuan sanitasi darurat berupa 42 unit toilet yang telah dimanfaatkan oleh 25.100 orang.

Fasilitas sanitasi tersebut terdiri atas 19 toilet portabel, 23 unit toilet knock down, dan lima bio septic tank, yang ditempatkan di wilayah Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Bireuen.

Dalam mendukung logistik kebencanaan, Perkim Aceh mengerahkan delapan armada untuk mendistribusikan bantuan berupa sembako, tenda, pakaian, tandon air, serta fasilitas MCK.

Wilayah kerja distribusi logistik meliputi Aceh Barat, Nagan Raya, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Timur.

Sementara itu, untuk pendistribusian air bersih, sebanyak 21 unit truk tangki telah dikerahkan dan disebar di sejumlah daerah, yakni Aceh Utara (8 unit), Aceh Tamiang (7 unit), Aceh Timur (2 unit), Langsa (1 unit), Bireuen (1 unit), dan Pidie Jaya (2 unit).

"Pemerintah Aceh akan selalu hadir memastikan upaya penanganan darurat akan terus dilakukan secara terkoordinasi hingga kondisi masyarakat di wilayah terdampak benar-benar pulih," katanya.