Israel Bakal Habiskan Rp 1.840 Triliun untuk Persenjataan dalam 10 Tahun ke Depan
TRIBUNNEWS.COM - Israel berencana menginvestasikan 350 miliar shekel (110 miliar dolar AS atau setara Rp 1.840 Triliun) dalam 10 tahun ke depan.
Dana luar biasa besar itu akan digunakan Israel untuk membuat industri senjata dalam negerinya lebih mandiri, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Rabu (24/12/2025), menurut laporan media Israel.
Berbicara pada upacara wisuda untuk pilot angkatan udara yang baru dilatih, Netanyahu mengatakan program tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Israel pada pemasok asing, "termasuk negara-negara sahabat," lapor Times of Israel.
Baca juga: Jenderal Iran: Serangan Pantai Bondi Kerjaan Israel, False Flag Agar Dianggap Sebagai Korban
Netanyahu dalam pernyataannya merujuk pada Jerman, yang menurutnya—seperti negara-negara lain—berupaya membeli "semakin banyak" sistem senjata dari Israel.
Jerman untuk sementara menghentikan beberapa ekspor senjata ke Israel setelah perang dahsyat di Gaza, yang telah menewaskan ribuan warga sipil, sebuah langkah yang memperketat hubungan dengan Yerusalem.
Negara-negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, juga memberlakukan berbagai pembatasan, yang menuai kritik dari Netanyahu.
Perdana menteri mengatakan program investasi pertahanan baru ini dimaksudkan untuk memastikan otonomi strategis Israel dalam produksi senjata.
Baca juga: Arrow Israel dan THAAD AS Gagal Cegat Rudal Balistik Houthi, Netanyahu Pertimbangkan Serang Yaman
Pekan lalu, Jerman dan Israel menandatangani kontrak untuk memperluas sistem pertahanan rudal Arrow 3 yang dipasok ke angkatan bersenjata Jerman, yang dirancang untuk melindungi dari potensi serangan rudal Rusia.
Para pejabat Israel mengatakan nilai keseluruhan kesepakatan tersebut — termasuk sistem dasarnya — mencapai sekitar €5,7 miliar ($6,7 miliar atau setara Rp 112 Triliun), menjadikannya kesepakatan senjata terbesar dalam sejarah Israel.
Jerman telah memasok Israel dengan sistem senjata utama selama beberapa dekade.