Gurutta Badaruddin Amin, Pendiri DDI At-Taufiq Pekkae Barru: Dari Mangkoso Lalu Belajar di Mekah
December 26, 2025 07:56 AM

Oleh: Firdaus Muhammad

Pembina Pesantren An-Nahdlah, Dosen UIN Alauddin dan Pengurus MUI Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - Anregurutta Haji (AGH) Badaruddin Amin (1926-2001), Gurutta Badaruddin Amin, figur ulama yang dikenal karena dedikasinya dalam bidang pendidikan Islam, dakwah, dan pembinaan umat.

Beliau termasuk tokoh agama yang memadukan kedalaman ilmu keislaman, keteladanan akhlak, serta pengabdian sosial dalam kehidupan sehari-hari. Kehadirannya memberikan pengaruh signifikan dalam membentuk kesadaran keagamaan masyarakat dan mencetak generasi yang berilmu serta berakhlakul karimah.

Menurut Muhaemin Badaruddin, putra Gurutta Badaruddin Amin, ayahnya lahir di Bottoe Tanete Rilau Kabupaten Barru Sulawesi Selatan pada tanggal 8 Oktober 1926.

Lebih lanjut dalam wawancara Kamis, 25/12/2025, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNM itu menjelaskan Gurutta Badaruddin Amin, lahir dari lingkungan keluarga religius. Ayahnya, Haji Muhammad Amin Dg Masiga adalah Imam Masjid Pekkae Barru. Ibunya, Hajjah Ummi Cagga, menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan tradisi keilmuan. 

Sejak usia dini, Gurutta Badaruddin Amin telah diperkenalkan dengan pendidikan Al-Qur’an, dasar-dasar fikih, dan akhlak Islam. Pendidikan dasar ditempuh di Pancana Tanete Barru pada tahun 1933.

Kemudian lanjut di Pesantren DDI tahun 1943. Beliau disuruh oleh Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle melanjutkan pendidikan di Makkah bersama Muh Ahmad Bugis pada tahun 1948 berguru pada Syekh Amin Quthbi, Syekh Sayyid al-Syarif al-Sanusi.

Di Mekah, Gurutta Badaruddin Amin mendalami berbagai disiplin ilmu keislaman seperti fikih, ushul fikih, tafsir, hadis, tauhid, dan tasawuf. Kecintaannya pada ilmu menjadikan beliau dikenal sebagai sosok yang tidak hanya menguasai teks, tetapi juga memahami konteks sosial umat.

Lebih lanjut, Muhaemin Badaruddin menuturkan, ciri khas keilmuan AGH. Badaruddin Amin adalah keseimbangan antara syariat dan akhlak, antara penguasaan ilmu dan pengamalannya. Dalam dakwahnya, beliau tidak menekankan pendekatan yang keras, melainkan mengedepankan hikmah, dan keteladanan.

Berdakwah bukan sekadar ceramah lisan, tetapi tindakan menyentuh persoalan umat, seperti pendidikan, moralitas sosial, dan pembinaan generasi muda.

Prinsip ini menjadikan dakwah beliau diterima luas oleh berbagai lapisan masyarakat. Juga dikenal aktif dalam pengembangan pendidikan Islam, baik melalui pesantren, madrasah, majelis taklim, maupun kegiatan keagamaan berbasis masyarakat. Baginya, ilmu diamalkan, bukan sekadar dikuasai.

Akhlak sebagai inti pendidikan, bukan pelengkap. Kemandirian dan tanggung jawab sosial peserta didik. Mendirikan puluhan madrasah di berbagai wilayah di Sulsel.

Lembaga pendidikan dan sosial yang didirikan oleh AGH Badaruddin Amin dalam lingkup Yayasan Attaufiq Tanete Barru dan Yayasan Al Gazali Barru. Di bawah naungan Yayasan Attaufiq yaitu:

1.​Madrasah Aliyah DDI Attaufiq Padaelo Barru Sulsel

2.​Madrasah Aliyah Attaufiq Lisu Barru Sulsel

3.​Madrasah Tsanawiyah Attaufiq Padaelo Barru Sulsel

4.​Madrasah Tsanawiyah Attaufiq Lisu Barru Sulsel

5.​Madrasah Ibtidaiyah Attaufiq Pekkae Barru Sulsel

6.​Madrasah Ibtidaiyah Attaufiq Palanro Barru Sulsel

7.​Madrasah Ibtidaiyah Attaufiq Maralleng Barru Sulsel

8.​Madrasah Ibtidaiyah Attaufiq Lisu Barru Sulsel

9.​Raudhatul Athfal Attaufiq Maralleng Barru Sulsel (Didirikan/ dikembangkan oleh putranya Drs KH Makmun Badaruddin)

10.​Raudhatul Athfal Attaufiq Mattoanging Barru Sulsel. (Didirikan/ dikembangkan oleh putranya Drs KH Makmun Badaruddin)

11.​LKSA/ Panti Asuhan Attaufiq Tanete Barru Barru Sulsel

12.​Pondok Pesantren Attaufiq Topore Papalang Mamuju Sulawesi Barat

Dibawah baungan Yayasan Al Gazali Barru

1.​Sekolah Tinggi Agama Islam Al Gazali Barru

2.​Isntitut Tekhnologi dan Bisnis Al Gazali Barru

Beliau tidak hanya berperan sebagai pendidik dan pembina yang mengajar di kelas atau majelis, tetapi juga membimbing santri dan jamaah dalam kehidupan sehari-hari. Banyak murid dan jamaah yang mengenang beliau sebagai guru yang humanis dan penuh kasih sayang.

Dalam berdakwah, konsisten menyampaikan pesan-pesan tauhid, persatuan umat, dan akhlakul karimah. Mengisi pengajian rutin, khutbah, serta pembinaan keagamaan di berbagai daerah, selain di Sulsel juga Kalimantan, Maluku sampai Papua 

Sosoknya menjadi teladan, sederhana dalam kehidupan, istiqamah dalam ibadah, rendah hatim, dan teguh dalam prinsip keagamaan. Representasi ulama yang menyatukan ilmu, amal, dan akhlak.

Gurutta Badaruddin Amin wafat 12 Agustus 2001 di Makassar, dimakamkan di Barru.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.