Pemulihan Jaringan Dorong Aktivitas Masyarakat Aceh Tamiang Bangkit
December 26, 2025 09:22 AM

 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemulihan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, terus dikebut pascabanjir bandang melanda wilayah timur Aceh dan sebagian Sumatra sejak akhir November 2025.

Jaringan komunikasi yang kembali aktif menjadi penopang utama bangkitnya aktivitas masyarakat.

Mulai dari layanan kesehatan, ekonomi, hingga distribusi bantuan kemanusiaan.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria menyampaikan apresiasi atas langkah cepat TelkomGroup memulihkan jaringan telekomunikasi serta menyalurkan bantuan kemanusiaan di wilayah terdampak, khususnya Aceh Tamiang.

Apresiasi itu disampaikan saat Nezar Patria meninjau langsung proses pemulihan jaringan di Sentral Telepon Otomat (STO) Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (24/12/2025).

Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang berada di wilayah timur Aceh dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara.

Wilayah ini berjarak sekitar 300 kilometer dari Kota Medan melalui jalur darat lintas timur Sumatra.

Dalam kunjungan tersebut, Nezar Patria juga meninjau sejumlah objek vital, termasuk RSUD Aceh Tamiang, untuk memastikan layanan kesehatan kembali terhubung dengan jaringan komunikasi yang stabil.

"Kami memastikan jaringan di sejumlah titik vital sudah kembali berfungsi, termasuk rumah sakit. Kondisi layanan kesehatan juga sudah kami laporkan ke Menteri Kesehatan menggunakan jaringan yang telah diperkuat,” ujar Nezar dalam keterangan resminya. 

Ia menyebutkan, pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh Tamiang telah mencapai lebih dari 80 persen dan ditargetkan meningkat hingga 90 persen pada 27 Desember 2025.

Kendala utama dalam proses pemulihan adalah keterbatasan pasokan listrik pascabanjir.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, TelkomGroup menyiapkan genset agar layanan komunikasi tetap berjalan.

“Sekitar 100 unit genset dan 500 unit handphone disalurkan ke titik-titik yang membutuhkan di Aceh Tamiang. Kami mengapresiasi kerja keras seluruh tim TelkomGroup di lapangan,” lanjut Nezar.

Menurutnya, pemulihan jaringan bukan hanya soal konektivitas, tetapi juga menjadi fondasi pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat.

“Dengan jaringan mulai normal, aktivitas pasar kembali berjalan, masyarakat mulai beraktivitas, dan semangat warga ikut bangkit,” katanya.

Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan, Telkomsel terus mempercepat pemulihan jaringan di Aceh Tamiang dan wilayah terdampak lainnya di Sumatra.

Target pemulihan jaringan di Aceh Tamiang dan Gayo Luwes mencapai 90 persen pada 27 Desember 2025.

“Masalah utama masih pada kestabilan listrik. Karena itu kami menghadirkan genset untuk memastikan layanan tetap berjalan,” ujar Indra.

Secara keseluruhan, pemulihan layanan Telkomsel di wilayah Sumatra telah mencapai 97 persen.

Rinciannya:

-Aceh 90 persen

-Sumatra Utara 98,9 persen

-Sumatra Barat 99 persen.

Dari 33 area terdampak, sebanyak 26 area telah pulih.

Sementara dari 123 Optical Line Terminal (OLT) yang terdampak, 120 OLT telah kembali beroperasi.

Untuk mendukung pemulihan jaringan dan kemanusiaan, TelkomGroup mengerahkan:

-470 unit genset,

-78 kit satelit

-800 paket baterai

-156 radio komunikasi.

Melalui program Telkom Peduli, bantuan kemanusiaan yang disalurkan meliputi:

-103 unit genset di Aceh

-37 sumur bor

-500 unit handphone

-Empat tenda

-Bantuan sembako di 161 posko

-Bantuan usaha bagi 682 warga

-Empat alat berat beserta truk

-Enam posko kesehatan

-Dapur umum di tiga lokasi. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.