Renungan Harian Katolik
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
Jumat 26 Desember 2025
Pesta Santo Stefanus, Martir Pertama
SANG MARTIR: PAHLAWAN PERDANA KRISTUS
(Kis 6:8-10; 7:54-59; Mzm 31:3cb-4.6.8ab.16bc.17; Mat 10:17-22)
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah." (Mat 10:18)
Pahlawan adalah pembela murni kepentingan bersama tanpa intrik manipulatif apa pun. Santo Stefanus pahlawan tangguh dalam iman akan Kristus. Ia maju bertarung membela Kristus tanpa ragu. Tubuh insaninya ia pertaruhkan demi kejayaan jiwa dalam keabadian.
Misi utamanya tidak hanya untuk pahala Surgawi dirinya, melainkan sebuah kesaksian tulen tak terbantahkan tentang kebenaran iman akan Kristus Sang Juru Selamat kepada dunia.
Ia manfaatkan momen yang amat berharga ini untuk menyatakan dengan tegas kepada dunia bahwa Yesus Kristus yang ia imani ini adalah Anak Allah.
Ia memperkenalkan Allah dalam Tuhan Yesus, entah bagi mereka yang ragu-ragu, linlung iman atau yang sama sekali tidak mengenal Allah.
Tanpa getir menghadapi maut, demi memperkenalkan Allah yang hidup dan telah menjelma dalam Yesus Kristus Tuhan. Yesus Kristus adalah Injil yang kekal, dalam Dia ada sukacita abadi.
Ia percaya sungguh sabda Yesus, "Kamu akan dibenci demi nama-Ku oleh karena nama-Ku, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahan, akan selamat." (Mat 10:22).
Keperkasaan imannya akan Kristus, menghadirkan Roh Bapa dalam dirinya. Lawan-lawannya tak sanggup menyanggah hikmatnya yang luar biasa.
Kuasa Roh Bapa, Roh Kudus itu membuka pintu Surga baginya sebelum menuntaskan tugas mulia sebagai pahlawan iman dalam kematiannya melalui rajaman batu.
Seperti Kristus yang mendoakan para algojo sebelum wafat, demikian juga Stefanus mendoakan mereka yang melempari dia sebelum meninggal, agar dibebaskan dari hukuman. Sesudah itu ia pun menyerahkan dirinya secara total, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Pemazmur menanggapi dalam madahnya, "Ke dalam tangan-Mu keserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku." (Mzm 31:6.8ab).
Santo Stefanus mengajarkan satu hal penting, demi Kristus Sang Juru Selamat jangan pernah gentar dan mundur.
Tetap mengimani Dia hingga keabadian. Sebab Kristus adalah Injil yang kekal, Dia adalah sukacita abadi kita. Ingatlah, walau kita rapuh dalam raga membela iman, namun perkasa dalam jiwa.
Jadilah pahlawan Kristus, agar tetap penuh hikmat dan perkasa dalam jiwa.
Santo Stefanus doakanlah kami selalu. Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Jumat/Hari II Oktaf Natal, 261225)