TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sebanyak 100 personel Satuan Brimob Polda Sulsel diberangkatkan ke lokasi bencana banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pemberangkatan diawali apel di Markas Komando Satuan (Makosat) Brimob Polda Sulsel, Jl KS Tubun, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Jumat (26/12/2025) pagi.
Mengenakan baret Brimob, Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro memimpin apel.
Beberapa pejabat utama Polda Sulsel mendampingi.
Antara lain:
Dansat Brimob Kombes Pol Muhammad Ridwan
Dirkrimum Kombes Pol Setiadi Sulaksono
Kabid Humas Kombes Pol Didik Supranoto
Kabid Propam Kombes Pol Zulham Effendy
Ditlantas Kombes Pol Karsiman
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana
Personel Brimob Polda Sulsel yang diberangkatkan akan bergabung dengan Brimob Polda Aceh dan didrop ke lokasi bencana yang membutuhkan perkuatan personel.
Pantauan Tribun, personel yang ditugasi dibekali helm, alat pelindung diri (APD) warna orange, ransel, dan matras.
“Hati-hati ya,” ucap Irjen Pol Djuhandhani saat menyalami satu per satu barisan depan personel yang ditugaskan.
Ia mengatakan, pengiriman bantuan personel ke Polda Aceh untuk membantu pemulihan warga pascabencana di tiga provinsi.
“Baik itu pembangunan pascabencana, paling tidak mengembalikan moril masyarakat Sumatera,” ujarnya saat sesi dorstop.
Penempatan lokasi nantinya akan ditentukan Korps Brimob Polri.
Namun, personel Brimob Polda Sulsel siap ditempatkan di mana saja.
“Ini wujud kehadiran pemerintah. Polri selalu siap mendukung kebijakan pemerintah dan menunjukkan kehadiran negara untuk masyarakat,” jelasnya.
Teman seangkatan Kapolri di Akpol 1991 ini berpesan agar personel selalu meningkatkan kewaspadaan.
“Kepada mereka saya pesankan agar selalu berhati-hati dalam bertugas di mana pun. Walaupun tugas ini kemanusiaan, tetap ada risiko terkait bencana,” lanjutnya.
Djuhandhani juga menekankan agar personel Brimob yang bertugas meningkatkan sinergitas dengan TNI dan instansi terkait.
“Sehingga apa yang diharapkan pemerintah tepat guna dengan kehadiran Brimob Sulawesi Selatan,” imbuhnya.
Secara teknis, Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Muhammad Ridwan menyebut personel yang dikirim sudah memiliki kemampuan dasar konstruksi bangunan.
“Mereka memiliki kemampuan pertukangan, membuat tembok, atau proyek rekonstruksi bangunan-bangunan yang ada,” ujarnya.
Personel juga akan bahu-membahu dengan warga untuk membersihkan material banjir dan longsor di rumah-rumah warga.
“Kegiatan kemanusiaan ini direncanakan sekitar satu bulan. Namun, jika situasi masih membutuhkan, bisa diperpanjang hingga tiga bulan,” jelas Ridwan.
Usai pengarahan, 100 Brimob langsung diarahkan ke bus dan truk dalmas Brimob. Mereka akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, pukul 16.00 WITA.
Dari Maros, personel diterbangkan ke Bandara Kualanamu, Medan.
Jarak Makassar-Medan 3.471 kilometer dengan waktu tempuh 6 jam 31 menit.
Setibanya di Medan, personel melakukan perjalanan darat menggunakan truk dan bus menuju Aceh.
Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (25/12/2025), jumlah korban jiwa akibat banjir Sumatera-Aceh sebanyak 1.135 orang.
Korban tewas tertinggi berasal dari Aceh Utara (205 orang), disusul Tapanuli Tengah (191 orang), dan Tapanuli Selatan (133 orang).
Masih ada 173 orang yang hilang akibat banjir. (*)