BPBD Polman Catat 65 Rumah Warga Rusak Akibat Bencana Alam Sepanjang 2025
December 26, 2025 02:47 PM

 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat ada 65 rumah alami kerusakan akibat bencana alam terjadi sepanjang 2025, Jumat (26/12/2025).

Data kerusakan rumah ini masih dapat bertambah, mengingat akhir tahun 2025 sering terjadi bencana alam utamanya anging kencang.

Kerusakan rumah sebanyak 65 unit ini terjadi akibat berbagai jenis bencana alam yang terjadi.

Baca juga: Pasca-Natal, Harga Cabai di Pasar Baru Mamuju Turun hingga Rp 10 Ribu per Kilogram

Baca juga: Nelayan Asal Karossa Hilang di Laut Pasangkayu,Sempat Dilarang Melaut Karena Mesin Perahu Rusak

Seperti kebakaran rumah, angin puting beliung, tangan longsor, pohon tumbang, hingga banjir akibat luapan sungai.

Peristiwa kebakaran rumah sendiri terjadi sebanyak 24 kejadian, terbanyak di Kecamatan Wonomulyo 11 kejadian.

Kemudian bencana alam angin puting beliung atau angin kencang dengan 22 kejadian.

Angin kencang terjadi di wilayah pesisir pantai seperti di Kecamatan Polewali, Campalagian dan Tinambung.

Sementara banjir akibat luapan sungai, tercatat 11 kejadian, terjadi di Kecamatan Polewali, Binuang dan Tinambung.

Bencana alam tanah longsor juga terjadi di sepanjang tahun 2025, tercatat ada lima kejadian tanah longsor.

Untuk gempa bumi tercatat sekali terjadi pada 17 Oktober 2025, kekuatan Magnitudo 4,2.

"Terbanyak kejadian bencana alam sepanjang tahun ini yakni kebakaran rumah," kata Kalaksa BPBD Polman, Faisal kepada wartawan.

Dia menyampaikan selain kebakaran rumah,  bencana alam terbanyak kedua yakni angin puting beliung.

Faisal menyebut dari seluruh total bencana alam, terdapat dua orang korban jiwa, akibat kebakaran rumah.

Sementara rumah rusak akibat bencana alam ini sebanyak 65 rumah, baik kategori rusak sedang, berat dan ringan.

"Untuk pemberian bantuan, kita asesmen dulu, hasilnya diberikan bantuan sesuai kategori kerusakan," ungkapnya.

Dia menyebut bantuan untuk kategori rumah rusak sedang di beri uang tunai Rp 5 juta.

Sementara untuk rusak ringan Rp 2,5 juta, jumlah ini sama dengan bantuan bagi korban bencana puting beliung.

Faisal menambahkan saat ini pihaknya mendirikan posko siaga darurat bencana hidrometeorologi basah dan cuaca ekstrem.

Dia memprediksi pada akhir tahun dan awak tahun, masih akan terjadi cuaca ekstrem di pesisir pantai.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.