TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebulan terakhir, ada dua pasar yang terbakar hebat hingga menghanguskan ratusan kios.
Pada pertengahan Desember 2025 lalu, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur terbakar, Senin (12/2025) dan menghanguskan 350 kios buah dan makanan.
Terbaru ini, Pasar Pagi Pemalang, Jawa Tengah terbakar hingga 120 kios dan toko milik pedagang hangus, Selasa (23/12/2025) lalu.
Mengutip TribunJateng.com, kebakaran menghanguskan area pertokoan pakaian hingga menyebabkan kerugian besar bagi para pedagang.
AKBP Rendy Setia Permana selaku Kapolres Pemalang menuturkan, total ada 120 dan mayoritas yang hangus terbakar adalah kios pakaian, sepatu, tas, serta boneka.
"Bangunan yang terbakar terdiri atas kios semi permanen, dan permanen dengan material sebagian besar terbuat dari kayu, sehingga api dengan cepat membesar dan sulit dikendalikan," ujar Kapolres Pemalang AKBP Rendy, Rabu (24/12/2025).
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini.
Terkait total kerugian, pihak-pihak terkait masih melakukan proses pendataan.
"Kami pastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini."
"Untuk kerugian materiil, saat ini masih dalam proses pendataan bersama pihak terkait," kata Kapolres Pemalang.
Terpisah, Wakil Bupati Pemalang, Nurkholes menuturkan, pihaknya akan melakukan identifikasi dan akan membatu para pedagang terdampak.
Baca juga: Suasana Haru Iringi Kepulangan Jenazah Pekerja Migran Korban Kebakaran di Hong Kong
"Ini adalah musibah. Kami mengimbau para pedagang untuk tetap sabar dan tabah,"
"Pemerintah akan melakukan identifikasi dan insyaallah ikut membantu meringankan beban para pedagang yang terdampak," kata Nurkholes, Rabu (24/12/2025).
Mengutip TribunJateng.com, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terlebih di kondisi cuaca ekstrem.
"Kami berharap kejadian seperti ini menjadi yang terakhir di Pemalang. Imbauan kami, setiap toko atau kios yang ditinggalkan harus benar-benar memperhatikan instalasi listrik."
"Korsleting listrik dapat menimbulkan dampak yang sangat besar," tegasnya.
Pada Senin (15/12/2025) kemarin, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur terbakar dan menghanguskan 300 lebih kios.
Seminggu pasca-kebakaran, Pemprov DKI Jakarta sudah mendirikan tempat penampungan sementara (TPS) bagi para pedagang yang terdampak kebakaran.
Para pedagang terdampak pun sudah bisa menempati lokasinya yang hanya berjarak 50 meter dari kios yang terbakar pekan lalu.
Seorang pedagang terdampak kebakaran, Ahmad Alam Syah mengaku bersyukur dengan adanya TPS tersebut.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya TPS ini. Dengan kios di sini, kami bisa kembali berusaha," kata Ahmad, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia mengaku fasilitas TPS tersebut sudah mencukupi kebutuhan dasar pedagang.
Baginya, yang terpenting adalah aktivitas jual beli bisa kembali berjalan.
"Cocok saja. Yang penting kami bisa berdagang," ujarnya.
Pedagang lainnya, Suparto, berharap pasar yang terbakar bisa dibangun kembali supaya bisa menempati kios yang telah ia tempati selama 15 tahun.
"Harapan saya, secepatnya bisa pindah ke sini supaya bisa berdagang lagi," tuturnya.
Baca juga: Leganya Pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Tempat Penampungan Sementara Sudah Bisa Ditempati
Diketahui, TPS tersebut dibangin di atas lahan parkir seluas sekitar 1.800 meter persegi dan menampung 350 kios.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, para pedagang sudah bisa berjualan di TPS.
Meski belum sempurna, nantinya Pasar Jaya akan terus melakukan peningkatan fasilitas.
"Para pedagang dapat mulai mengaktivasi kios mereka di TPS mulai hari ini, sambil dilanjutkan penyempurnaan lokasi oleh Pasar Jaya," ujarnya, Minggu (21/12/2025).
Dalam kebakaran ini, diketahui ada 350 tempat usaha hangus terbakar dengan 117 pedagang buah terdampak.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Indra Dwi Purnomo)(TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci/Yusuf Bachtiar)