TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Gizi Nasional (BGN) Kalimantan Timur memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
Namun, distribusi dilakukan dengan penyesuaian menu menjadi makanan kering agar tetap aman dan praktis di tengah masa libur sekolah.
Pendamping Kepala Regional BGN Kaltim, Sirajul Amin, menjelaskan bahwa pada 25 dan 26 Desember, pemberian MBG dialihkan dalam bentuk makanan kering atau snack yang dibagikan lebih awal pada 24 Desember.
“Isinya itu roti, kemudian susu, kemudian biasanya untuk protein hewaninya telur karena bisa awet ya, kemudian buah, buahnya itu kadang jeruk, kadang pisang atau yang lain yang berkulit biasanya yang memang tahan untuk disimpan,” ujar Sirajul, Jumat (26/12/2025).
Baca juga: Dampak Program MBG di Kaltim, Penjualan Mobil Box Terdongrak
Untuk periode 29 hingga 31 Desember, lanjut Sirajul, MBG tetap disalurkan dalam bentuk makanan siap santap apabila sekolah atau pesantren masih aktif.
Skema yang sama juga berlaku bagi penerima Program 3B, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Namun, apabila sekolah libur dan bersedia masuk pada Senin, 29 Desember, maka makanan siap santap akan diberikan pada hari tersebut.
Sementara untuk 30 dan 31 Desember, distribusi dirapel dalam bentuk makanan kering.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Siap Jadi Mitra Pemasok Bahan Pokok Program MBG di Kaltim
Sirajul menyebut, sebagian besar sekolah memang libur selama Nataru.
Karena itu, aktivitas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dialihkan pada kegiatan general cleaning serta edukasi internal.
Kegiatan tersebut mencakup penguatan kembali standar operasional prosedur (SOP), personal hygiene, dan aspek lain yang berkaitan dengan pelaksanaan program MBG agar tetap berjalan sesuai ketentuan.
Dengan kondisi libur, jumlah penerima MBG otomatis menurun.
Baca juga: Pemenuhan Gizi dalam MBG di Kaltim Tercukupi, Susu Bukan Menu Wajib
Meski demikian, Sirajul menegaskan bahwa perhitungan anggaran tetap disesuaikan berdasarkan jumlah porsi yang didistribusikan.
“Betul, nanti jumlah yang didistribusikan itu jauh menyusut. Kalau anggaran ya sesuai ya dengan apa yang akan didistribusikan tetap misalkan 15 ribu ya tetap 15 ribu,” jelasnya.
Jika selama libur hanya terdapat 50 atau 100 siswa penerima, maka anggaran tetap dihitung per porsi sesuai jumlah tersebut.
Sirajul menambahkan, sisa anggaran yang tidak terpakai akan ditarik kembali oleh BGN Pusat melalui mekanisme virtual account.
“Nanti di akhir tahun ini virtual account itu akan dinolkan, jadi begitu ada sisa uangnya akan dinolkan oleh BGN, ditarik oleh BGN Pusat,” pungkas Sirajul. (*)