Penjualan Terompet Tahun Baru di Lamongan yang Tak Lagi Merdu
December 26, 2025 08:02 PM

 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Menjelang pergantian tahun, penjualan terompet dan berbagai pernak-pernik untuk merayakan Tahun Baru 2026 di Kabupaten Lamongan terpantau masih sepi. 

Kondisi ini dirasakan para pedagang musiman yang mulai berjualan sejak beberapa hari terakhir di sejumlah titik keramaian, seperti di sekitar Pasar Tingkat, sejumlah ruas jalan dalam kota dan sekitar Alun-alun Lamongan.

Pantauan di lapangan, lapak-lapak yang menjajakan terompet tahun baru, topi pesta, kacamata unik, sepi pembeli. Antusiasme masyarakat untuk membeli perlengkapan perayaan Tahun Baru tampak menurun.

Salah satu pedagang terompet, Isma mengaku, hingga saat ini penjualan masih jauh dari harapan. Dalam sehari, terompet yang terjual hanya hitungan buah, padahal biasanya mendekati malam pergantian tahun penjualan bisa meningkat drastis.

“Masih sepi pol. Dari pagi sampai siang belum banyak yang beli. Biasanya kalau sudah mendekati malam tahun baru lebih ramai, tapi sekarang belum kelihatan. Lesu,"  ujarnya, Jumat (26/12/2025).

Menurut para pedagang, sepinya penjualan diduga karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih menahan pengeluaran, serta perayaan Tahun Baru yang kini banyak dilakukan secara sederhana di rumah.

Baca juga: Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

Selain itu, faktor cuaca yang tidak menentu juga memengaruhi minat masyarakat untuk berbelanja di luar rumah.

Apalagi wilayah Lamongan setiap sore hari hingga malam hujan terus tak pernah henti. " Setiap hari selalu turun hujan," katanya.

Meski demikian, para pedagang tetap berharap penjualan akan meningkat pada H-1 atau malam pergantian tahun. Mereka optimistis masyarakat tetap akan membeli terompet dan pernak-pernik sebagai pelengkap perayaan Tahun Baru, meski dalam jumlah terbatas.

Para pedagang pun memilih bertahan hingga malam 31 Desember, dengan harapan momen puncak perayaan dapat mendongkrak penjualan dan menutup modal yang telah dikeluarkan.

Terompet yang dijualnya sekarang ini lebih memilih kulakan terompet pabrikan berbahan plastik, ketimbang terompet berbahan kertas hasil industri rumahan 

Resiko rusak karena cuaca lebih tinggi, meski kalau hujan turun tempat  jualan didutup dengan plastik. 

Baca juga: Tahun Baru Tanpa Pesta Kembang Api, Kapolres Tuban: Lebih Baik Diisi Doa Bersama

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.