POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Bangunan Eks Sekolah Kuomintang yang berada di Jalan Sriwijaya, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung memiliki cerita sejarah tersendiri.
Kini keberadaan gedung yang memiliki nilai sejarah itu terancam akan dibongkar. Rencana pembongkaran gedung ini pun kemudian memunculkan pro dan kontra di media sosial.
Keberadaan bangunan calon Cagar Budaya itu dianggap menghalangi bangunan Belitung Mampau Food Court yang menjadi pusat sentra kuliner.
Tokoh Masyarakat Tiong Hua Belitung, Ayie Gardiansyah menilai permasalahan tersebut dari dua sisi yaitu nilai sejarah dan bisnis.
Baca juga: Sejarah Bangunan Eks Sekolah Kuomintang, Pernah Jadi Kantor Pengadilan hingga Sekolah
"Kalau mau bisnis ya silahkan bisnis tapi kalau mau jadi cagar budaya, jadikan tempat sejarah," ujarnya kepada posbelitung.co pada Jumat (26/12/2025).
Ayie sebenarnya memiliki kenangan tersendiri terhadap bangunan tersebut.
Sebab, dirinya pernah bersekolah di sana ketika dimanfaatkan sebagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Tanjungpandan.
Bahkan dirinya masih ingat betul bentuk bangunan secara keseluruhan.
Termasuk dua pohon Mangga besar yang dulunya berada di dekat gerbang depan.
"Kalau saya dulu di situ ada kehidupan yang membuat kami menjadi cerdas. Tapi itu dari pemikiran berbasis sejarah," katanya.
Ia menilai jika dari sisi Cagar Budaya, justru sudah salah dari awal.
Sebab, bangunan tersebut sudah dirobohkan dan hanya disisakan sebagian kecil saja tepatnya di bagian depan.
Padahal, jika ingin dipertahankan sebagai Cagar Budaya, bangunan Eks Sekolah Kuomintang harus dipertahankan secara keseluruhan.
"Harusnya utuh, kenapa hanya dipertahankan bagian depan dan pagar saja. Kenapa saat itu tidak dibongkar semua jadi tidak menyisakan masalah sekarang," katanya.
Tetapi, kata dia, jika pikiran berbasis bisnis justru akan berbeda.
Sebab, lahan seluas 3.033 meter persegi itu dikelola untuk dijadikan bisnis yang mendatangkan keuntungan besar.
Bahkan, pemikiran bisnisnya harus matang mulai dari desain bangunan sampai keuntungan yang akan didapatkan.
"Jadi apakah itu perlu dibongkar atau tidak, silahkan pertimbangkan," katanya. (posbelitung.co/dede suhendar)