WARTAKOTALIVECOM, Jakarta — Pemerintah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) bagi para pengungsi korban bencana alam di tiga provinsi di Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kebijakan ini menjadi penopang penting di tengah upaya pemulihan wilayah yang sebelumnya dilanda banjir dan longsor, sekaligus memberi kepastian bagi warga terdampak untuk bangkit dari kondisi darurat.
Pembahasan penyaluran BLT tersebut dilakukan langsung oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Dalam pertemuan itu, pemerintah menegaskan komitmennya memastikan bantuan sosial tersalurkan tepat sasaran dan mampu menjawab kebutuhan dasar para pengungsi selama masa transisi dari tanggap darurat menuju pemulihan.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan, besaran BLT yang disiapkan pemerintah minimal Rp8 juta per kepala keluarga.
Bantuan ini dimaksudkan sebagai dukungan langsung agar keluarga terdampak memiliki ruang bernapas untuk memenuhi kebutuhan mendesak, sekaligus memulai kembali aktivitas ekonomi mereka yang sempat terhenti akibat bencana.
Teddy menekankan, BLT tersebut tidak berdiri sendiri.
Bantuan tunai ini melengkapi berbagai skema bantuan lain yang telah dan akan disalurkan pemerintah.
Para pengungsi tetap memperoleh bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan, bantuan uang lauk pauk berkisar Rp300 ribu hingga Rp450 ribu per bulan, serta dukungan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan uang tunggu hunian sebesar Rp600 ribu bagi warga yang masih menanti penyediaan tempat tinggal layak.
Kombinasi bantuan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan jangka pendek sekaligus menyiapkan fondasi pemulihan jangka menengah bagi warga terdampak.
Pemerintah menyadari bahwa bencana tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga memukul sumber penghidupan masyarakat, terutama kelompok rentan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan, koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah menjadi kunci agar penyaluran bantuan berjalan efektif.
Data pengungsi dan keluarga terdampak akan terus diperbarui guna memastikan tidak ada warga yang terlewat dari skema perlindungan sosial negara.
Dengan penyiapan BLT dan rangkaian bantuan lainnya, pemerintah berharap proses pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dapat berjalan lebih cepat dan berkeadilan.
Di tengah duka dan kehilangan akibat bencana, kehadiran negara diharapkan mampu menguatkan kembali harapan masyarakat untuk menata kehidupan yang lebih baik.