TRIBUNGORONTALO.COM - Bupati Boalemo Rum Pagau mengungkapkan program unggulan di sektor pertanian guna mendorong kesejahteraan masyarakat.
Rum Pagau mengungkap dirinya terus mendorong warga untuk menanam bambu petuk, kakao hingga durian.
Hal ini diungkap Rum Pagau kepada TribunGorontalo.com.
Rum Pagau mengungkap mendorong perubahan pola pikir pembangunan dari sekadar bantuan bahan pokok menjadi investasi masa depan bagi masyarakat.
Program utama yang kini mulai digarap pemerintah Kabupaten Boalemo adalah pengembangan tanaman bambu petuk secara masif.
“Jadi kami sudah siapkan lahan sekitar 2.000 hektare untuk tanaman bambu,” kata Rum Pagau dalam bincang hangat di salah datu caffe di Kota Gorontalo pada pada Senin (22/12/2025)
Menurutnya, bambu petuk memiliki nilai ekonomi tinggi dan manfaat jangka panjang yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Bambu bisa digunakan sebagai bahan bangunan pengganti kayu dan besi serta potensi besar untuk ekspor.
Rum Pagau menjelaskan, kekuatan bambu sebagai material bangunan tidak kalah dengan bahan konstruksi lainnya yaitu besi.
“Untuk bangunan seperti rumah bambu itu cukup kuat, hampir sama dengan besi,” ujarnya.
Ia bahkan mengaku sebagian bangunan yang dibuatnya saat ini banyak menggunakan material bambu petuk.
Hal itu menjadi contoh bahwa bambu bukan tanaman biasa, melainkan komoditas strategis.
“Bangunan-bangunan seperti villa saya buat rata-rata pakai bambu,” ucapnya.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah daerah juga menyiapkan bibit berkualitas.
Bibit bambu, kata Rum Pagau, didatangkan dari Yogyakarta yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil bambu terbaik di Indonesia.
“Bibitnya kami beli dari Jogja, karena di sana penghasilan bambu paling banyak dan terjamin,” katanya.
Ia menegaskan, bambu berbeda dengan tanaman musiman lainnya karena dapat dipanen secara berkelanjutan.
“Kalau bambu ini bisa terus-menerus dipanen, beda dengan durian,” tegasnya.
Selain bernilai ekonomi, tanaman bambu juga dinilai ramah lingkungan dan mudah dalam perawatan.
Rum Pagau menyebut bambu tidak membutuhkan perlakuan rumit seperti tanaman lain.
“Tanaman ini mudah dirawat, hasilnya banyak, dan lingkungan sekitar juga jadi sejuk,” ujarnya.
Ia bahkan memaparkan potensi keuntungan yang bisa diperoleh petani dari satu hektare lahan bambu.
“Kalau panen bisa sekitar 400 kali 40 ribu per hektare, jadi untungnya besar dan tidak repot,” terangnya.
Program bambu ini juga mulai menarik perhatian pihak luar negeri. Rum Pagau mengungkapkan, calon pembeli dari Eropa sudah menunjukkan minat serius terhadap bambu dari Boalemo.
“Orang Inggris dan Belgia akan datang ke Boalemo,” katanya.
Ia menambahkan, ketertarikan tersebut bukan sekadar wacana.
“Saya bahkan dikejar sampai ke Jakarta kemarin,” ucapnya.
Rum Pagau menargetkan, dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, Boalemo akan menjadi daerah yang makmur dengan bambu sebagai salah satu penggerak ekonomi utama.
“Target saya 10 tahun ke depan Boalemo makmur,” ujarnya.
Ia berharap Kabupaten Boalemo bisa menjadi pusat pengambilan bambu untuk kebutuhan bangunan, tidak hanya di dalam daerah tetapi juga untuk pasar nasional hingga ekspor.
“Bukan hanya untuk daerah, tapi sampai ke luar daerah bahkan ke luar negeri,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rum Pagau menegaskan filosofi kepemimpinannya yang lebih mengedepankan inovasi ketimbang bantuan langsung.
“Saya lebih suka inovasi daripada bantuan-bantuan,” tegasnya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan tanpa konsep jangka panjang hanya bersifat sementara.
“Kalau saya kasih bantuan hari ini, besok habis,” ujarnya.
Selain bambu, Pemerintah Kabupaten Boalemo juga menyiapkan program pengembangan tanaman durian untuk masyarakat. Bahkan, para wartawan di Boalemo disebut ikut mendapatkan bibit durian.
“Wartawan Boalemo saya kasih satu orang 10 bibit durian,” katanya.
Ia menyebut durian sebagai tanaman bernilai ekonomi tinggi, meski membutuhkan waktu cukup lama untuk panen.
“Durian sekarang mahal, keuntungannya besar kalau dirawat,” ucapnya.
Meski masa tunggunya panjang, Rum Pagau menilai durian cocok sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Rum Pagau juga mulai mendorong pengembangan tanaman kakao.
Tanaman ini diproyeksikan menjadi alternatif pengganti jagung yang selama ini menjadi komoditas utama petani di Gorontalo.
“Banyak petani jagung, tapi sampai sekarang belum sejahtera,” katanya.
Ia bahkan mempertanyakan hasil nyata dari pola tanam jagung yang terus dilakukan bertahun-tahun.
“Apakah ada petani jagung yang sejahtera? Belum ada,” ujarnya.
Menurut Rum Pagau, Gorontalo selama ini terlalu bergantung pada jagung sehingga perlu terobosan baru agar petani memiliki pilihan yang lebih menguntungkan.
“Gorontalo selalu tanam jagung, jadi kita buat inovasi,” tegasnya.
Program-program ini, kata Rum Pagau, dirancang untuk mengubah struktur ekonomi masyarakat Boalemo agar lebih mandiri dan berkelanjutan
Sebelumnya, Bupati Boalemo Rum Pagau mengungkap salah satu program unggulannya yakni pariwisata mendunia.
Selain itu, Bupati Boalemo 2 periode ini mengatakan untuk dunia pendidikan sudah disiapkan program smart school, lahan sekolah rakyat serta sekolah unggulan garuda di Boalemo
Hal itu disampaikan Bupati Boalemo Rum Pagau dalam Tribun Podcast yang dipandu manejer konten TribunGorontalo.com Aldi Ponge.
Program ini telah tayang di Youtube dan Facebook Tribun Gorontalo pada Senin (4/8/2025).
"Yang pertama saya akan mengembalikan Pulau Cinta, kemudian ada beberapa kawasan yang sudah desain termasuk Bolihuto. Tapi itu membutuhkan investor, sudah ada yang tawar menawar," katanya.
Politisi Nasdem ini mengungkap rencananya akan bangun hotel hingga lapangan golf di Boalemo.
"Pak Rahmat Gobel dia juga akan berpartisipasi di sana membangun beberapa hotel, ada juga kawasan yang saya desain lapangan golf . Ke depan pariwisata ini menjadi program unggulan," ungkapnya.. (*/Jefri)