TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Struktur pasar kerja di Kota Padang menunjukkan tren yang kian menarik dan dinamis pada penghujung tahun 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang melalui publikasi Statistik Ketenagakerjaan Kota Padang Dalam Infografis 2025 mengungkapkan potret mendalam mengenai bagaimana penduduk ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini mencari nafkah.
Sebanyak 445.778 penduduk bekerja di Kota Padang pada 2025.Dari sisi jenis kelamin, tenaga kerja laki-laki masih mendominasi pasar kerja di Kota Padang.
Dari total 445.778 penduduk bekerja, sebanyak 262.057 orang atau 58,79 persen merupakan laki-laki, sementara 183.721 orang atau 41,21 persen adalah perempuan.
Sektor jasa masih menjadi tulang punggung utama pasar kerja di Kota Padang. Data terbaru menunjukkan mayoritas penduduk bekerja menggantungkan penghidupan pada sektor ini, jauh melampaui sektor industri maupun pertanian.
Kondisi tersebut menggambarkan struktur ekonomi perkotaan yang semakin didominasi aktivitas jasa dan pelayanan.
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang yang dicuplik pada Sabtu (27/12/2025), sebanyak 75,26 persen penduduk bekerja terserap di sektor jasa.
Baca juga: Haddad Alwi dan Ustadz Riza Muhammad Bakal Hadir di HUT ke-22 Dharmasraya
Angka ini menjadikan sektor jasa sebagai penyerap tenaga kerja terbesar di Kota Padang. Sementara itu, sektor industri menyerap 18,11 persen tenaga kerja, dan sektor pertanian hanya 6,63 persen.
Dominasi sektor jasa tidak lepas dari karakter Kota Padang sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan, dan jasa di Sumatera Barat.
Aktivitas ekonomi seperti perdagangan, transportasi, pariwisata, pendidikan, kesehatan, hingga jasa keuangan menjadi penggerak utama penyerapan tenaga kerja.
Kondisi ini juga menunjukkan pergeseran struktur ketenagakerjaan dari sektor primer ke sektor tersier yang lebih padat layanan.
Secara keseluruhan, jumlah penduduk bekerja di Kota Padang pada 2025 tercatat sebanyak 445.778 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 7,2 ribu orang dibandingkan Agustus 2024.
Dari sisi jenis kelamin, tenaga kerja laki-laki masih mendominasi dengan porsi 58,79 persen, sementara perempuan sebesar 41,21 persen.
Jika dilihat dari status pekerjaan, hampir separuh penduduk bekerja di Kota Padang berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai. Proporsinya mencapai 49,93 persen.
Kondisi ini memperkuat gambaran bahwa sektor jasa formal masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam mencari pekerjaan.
Selain itu, sebanyak 20,34 persen penduduk bekerja berusaha sendiri, sementara sisanya tersebar pada kategori pekerja bebas, pekerja keluarga tidak dibayar, serta usaha dengan bantuan buruh.
Tingginya penyerapan tenaga kerja di sektor jasa juga beririsan dengan tingkat partisipasi angkatan kerja Kota Padang yang mencapai 67,27 persen. Artinya, dari setiap 100 penduduk usia kerja, sekitar 67 orang sudah masuk dalam angkatan kerja, baik bekerja maupun aktif mencari pekerjaan.
Meski sektor jasa menjadi motor utama penyerapan tenaga kerja, tantangan pasar kerja masih terlihat dari tingkat pengangguran terbuka.
Baca juga: Momen Nataru, KAI Divre II Sumbar Imbau Penumpang Tak Pakai Perhiasan Mencolok
Pada Agustus 2025, tingkat pengangguran terbuka Kota Padang berada di angka 9,70 persen, dengan jumlah pengangguran mencapai 47.869 orang.
Kondisi ini menunjukkan bahwa peluang kerja masih perlu terus diperluas, terutama pada sektor-sektor jasa yang produktif dan berkelanjutan.(*)