Seniman Jakarta Peringati 21 Tahun Tsunami Aceh, Galang Dana untuk Korban Banjir dan Longsor
December 27, 2025 12:23 PM

Laporan Wartawan Tribun Gayo Fikar W Eda | Jakarta

TribunGayo.com, JAKARTA - Peringatan 21 tahun tsunami Aceh digelar penuh empati dan solidaritas di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada Jumat (26/12/2025).

Baca juga: Pemulihan Ekonomi Pasca Bencana, Arung Jeram Aceh Tengah Kembali Beroperasi

Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang penggalangan dana bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, khususnya wilayah Tanah Gayo.

Kolaborasi HSBI, Desember Kopi Gayo, dan DKJ

Acara diselenggarakan oleh Bidang Sastra Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) bersama Desember Kopi Gayo, dengan dukungan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Jakpro.

Puluhan seniman lintas disiplin terlibat, menjadikan kegiatan ini sebagai ruang doa, refleksi, dan aksi kemanusiaan melalui seni.

Sejumlah komunitas dan kelompok seni tampil, di antaranya Symphony Theater Laboratory, Teater Moksa,Sanggar Noer, Teater Petra, Sanggar Matahari, Puisi Perempuan Aceh, RAGA Jazz, Tersajakkanlah dan Mahagenta.

Acara juga dimeriahkan live painting oleh Cahya Friyanto dan pembacaan Hikayat Aceh oleh Mahfudh serta Cut Aza Rizka membawakan "Do Da Idi. "

Deretan Komunitas Seni Turut Tampil

Sejumlah tokoh nasional turut ambil bagian dalam pembacaan puisi dan dukungan kemanusiaan ini, diantaranya:

  • Neno Warisman
  • Habiburrahman El Shirazy
  • Bambang Prihadi
  • Rita Matu Mona
  • D Kemalawati
  • Zulfikar Akbar
  • Ewith Bahar
  • Putra Gara
  • Galeh Pramudianto
  • Eka Ardhinie
  • Dan lainnya

Sanggar Pegayon membawakan didong, sastra lisan dari Gayo. 

Baca juga: Jembatan Bailey Kati Maju Aceh Tenggara Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Doa Bersama dan Pesan Dakwah Kemanusiaan

Ustaz Dr Erick Yusuf, Wasekjen DPP MUI Bidang Seni Budaya, memimpin doa bersama sekaligus menegaskan pentingnya peran seni sebagai medium dakwah dan kemanusiaan.

Pembacaan puisi juga dilakukan oleh Jose Rizal Manua dan Imam Maarif. Turut tampil aktor Teuku Rifnu  Wikarna membacakan puisi “Inilah Aceh” karya Fikar W Eda.

Selain pertunjukan, digelar lelang lukisan, buku puisi, blangkon, dan naskah puisi dan seluruh hasilnya didonasikan untuk korban banjir bandang dan tanah longsor serta seniman  terdampak bencana.

Puisi karya Helvy Tiana Rosa  dibacakan Neno Warisman  sangat impresif, sementara Helvy sendiri turut membacakan puisi yang menggugah emosi hadirin.

Ketua Panitia Devie Matahari menyampaikan bahwa seluruh dana hasil penggalangan akan diantarkan langsung ke Tanah Gayo untuk diteruskan kepada para seniman dan masyarakat yang terdampak bencana.

Acara dipandu oleh Ayu Puspa Ananda, menutup malam peringatan dengan pesan kuat bahwa seni bukan sekadar ekspresi, tetapi juga jalan kepedulian dan solidaritas bagi Aceh. (*)

Baca juga: Sebulan Pascabanjir, Listrik di Kabupaten Aceh Utara belum Pulih

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.