Laporan Wartawan Tribun Gayo Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
TribunGayo.com, KUTACANE - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tenggara pada Kamis (27/11/2025), menyebabkan kerusakan parah di berbagai sektor, termasuk objek wisata, fasilitas umum, permukiman warga, hingga lahan pertanian.
Baca juga: Banjir Bandang Aceh Tenggara Rusak Puluhan Fasilitas Umum, Ribuan Warga Terdampak
Sedikitnya enam objek wisata dilaporkan mengalami kerusakan akibat terjangan arus deras yang membawa bebatuan dan kayu gelondongan.
Diketahui, objek wisata yang rusak tersebut sebagian merupakan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara dan sebagian lagi milik perorangan.
Camat Ketambe, Miftahul Khairi SSTP MAP, mengatakan banjir bandang berlangsung sangat ganas dan berdampak luas di wilayah Aceh Tenggara, khususnya Kecamatan Ketambe.
"Musibah banjir bandang begitu ganas hingga menyebabkan porak poranda pemukiman penduduk, fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, sekolah dan lahan pertanian serta Puskesmas.
Selain itu juga menyebabkan fasilitas lain seperti obyek wisata rusak akibat diterjang banjir bandang yang membawa bebatuan dan kayu gelondongan," ujar Miftahul Khairi kepada TribunGayo.com, Sabtu (27/12/2025).
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Camat Ketambe, obyek wisata di Kecamatan Ketambe yang rusak diterjang banjir bandang yakni:
Selain itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, Mohd Asbi juga menjelaskan rincian kerusakan fasilitas umum dan infrastruktur akibat banjir bandang, di antaranya:
Kerusakan Fasilitas Umum
Kategori kerusakan terdiri dari rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.
Baca juga: Banjir Bandang Aceh Tenggara Rusak Infrastruktur dan Ribuan Rumah Warga, Berikut Rinciannya
Kerusakan Infrastruktur
Kerusakan rumah warga juga dilaporkan cukup banyak, dengan rincian:
Wilayah yang paling terdampak berada di Kecamatan Leuser, dengan jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan:
Mohd Asbi menambahkan, banjir bandang juga mengancam lahan pertanian dan perikanan.
Ribuan hektare lahan terancam gagal panen, dengan rincian:
Sementara itu, adapun korban meninggal dunia akibat bencana ini berjumlah 15 orang.
Dari jumlah tersebut, dua korban belum teridentifikasi (Mr X), dua jenazah dari kuburan dilaporkan hanyut, dan satu orang hingga kini masih dalam pencarian.
Secara keseluruhan, banjir bandang berdampak pada 124 desa di 16 kecamatan, dengan jumlah korban terdampak sebanyak 6.613 Kepala Keluarga (KK) atau 14.613 jiwa.
Korban pengungsian yang berasal dari Kecamatan Ketambe, Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Badar, sebanyak 465 KK atau 1.699 jiwa yang tersebar di 20 desa.
Di Kecamatan Ketambe, pengungsi berjumlah 408 KK atau 1.486 jiwa, dengan rincian:
Berikut rincian jumlah pengungsi di Kecamatan Darul Hasanah:
Sementara jumlah pengungsi di Kecamatan Darul Badar, diantaranya:
Para pengungsi saat ini tinggal di tenda pengungsian, masjid atau mushola, sekolah, balai desa dan lokasi lainnya di enam desa.
Sementara sebagain lainnnya memilih mengungsi ke rumah keluarga yang tersebar di 14 desa.
Sebagai informasi, luas wilayah Kabupaten Aceh Tenggara mencapai 417.789 hektare atau sekitar 4.177,89 kilometer persegi (Km2), dengan jumlah penduduk sebanyak 235.589 jiwa. (*)
Baca juga: Banjir Bandang Aceh Tenggara Rusak Infrastruktur dan Ribuan Rumah Warga, Berikut Rinciannya