Adu Harga Rumah Palembang vs Banyuasin 2026: Ini Perbandingan Fasilitas dan Efisiensi Biaya Hidupnya
December 27, 2025 06:11 PM

SRIPOKU.COM - Memiliki rumah pribadi di tahun 2026 menjadi tantangan tersendiri bagi warga Sumatera Selatan. 

Berdasarkan Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia untuk wilayah Sumsel, indeks harga properti terus menunjukkan tren kenaikan seiring dengan meningkatnya biaya material bangunan di awal tahun ini.

Bagi pekerja dengan budget terbatas, wilayah perbatasan antara Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin kini menjadi medan tempur utama dalam mencari hunian.

Baca juga: Palembang vs Jakarta: Duel Karakteristik Kuliner dan Budaya yang Ikonik

Namun, seringkali muncul dilema: Lebih untung beli rumah di pinggiran Palembang atau sekalian menyeberang sedikit ke wilayah Banyuasin?

Berdasarkan Pantauan Properti Lokal Desember 2025 dan data sektoral terbaru, berikut perbandingannya:

1. Rumah Subsidi: Adu Harga di Batas Atas

Sesuai dengan penyesuaian harga rumah subsidi yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Sumatera:

- Perbatasan Banyuasin (KM 12 - KM 14): Berdasarkan pantauan lapangan pada Desember 2025, pengembang di wilayah Talang Kelapa masih banyak menawarkan unit subsidi dengan harga Rp166 juta hingga Rp175 juta.

Keunggulannya, banyak tersedia unit ready stock dengan promo DP rendah.

- Pinggiran Palembang (Sukarami/Gandus): Harga yang ditawarkan berada di batas atas plafon pemerintah (Rp175 juta). 

Data dari Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang) menunjukkan bahwa ketersediaan lahan untuk rumah subsidi di dalam wilayah administratif Palembang semakin menipis, membuat lokasinya sering kali berada jauh di dalam lorong.

2. Rumah Komersil: Banyuasin Menang di Luas Tanah

Jika Anda melirik rumah komersil (non-subsidi), perbedaan value for money sangat terasa:

- Palembang: Dengan budget Rp350 juta, data pasar menunjukkan Anda cenderung mendapatkan rumah Tipe 36/45 dengan luas tanah minimalis (60-90 m2).

- Banyuasin: Berdasarkan Pantauan Properti Lokal, budget yang sama di daerah Pangkalan Gelebak atau Rambutan sudah bisa mendapatkan rumah Tipe 50 dengan luas tanah hingga 120 m2.

- Analisis: Banyuasin menawarkan efisiensi harga per meter persegi yang lebih murah dibandingkan Palembang yang harga tanahnya sudah terkerek tinggi oleh status Kota Madya.

3. Biaya Operasional: Pajak vs Transportasi

Memilih rumah bukan hanya soal cicilan, tapi juga biaya setelah menempatinya.

- Pajak (PBB): Berdasarkan perbandingan tarif pajak daerah, nilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Banyuasin umumnya lebih rendah dibandingkan Palembang untuk kelas rumah yang sama.

- Biaya Transportasi: Di sinilah "jebakannya". Data Susenas BPS mengenai Konsumsi Rumah Tangga menunjukkan bahwa warga yang tinggal di wilayah penyangga (Banyuasin) namun bekerja di pusat kota (Palembang) mengalami pembengkakan biaya transportasi hingga 15-20 persen dari total pendapatan bulanan akibat jarak tempuh dan konsumsi BBM di titik macet.

Simulasi Perbandingan 2026

Faktor Pembanding Pinggiran Palembang (Sukarami) Perbatasan Banyuasin (Talang Kelapa)
Harga Rata-rata Tipe 36 Rp175 Juta - Rp200 Juta Rp166 Juta - Rp180 Juta
Luas Tanah Standard 60 - 90 m2 90 - 120 m2
Status Lahan (Data BPN) Dominasi Lahan Kering Variasi Lahan Rawa/Kering
Akses Transportasi Dekat Feeder LRT/Angkot Bergantung Kendaraan Pribadi

 

Bagi Anda yang mengutamakan investasi jangka panjang (Capital Gain), membeli rumah di perbatasan Palembang jauh lebih menguntungkan karena kenaikan harga tanah di kota cenderung lebih cepat.

Namun, bagi Anda yang mencari kenyamanan hunian (luas bangunan) dengan budget ketat, menyeberang ke Banyuasin adalah solusi paling masuk akal di tahun 2026. 

Data biya hidup regional menyarankan Anda untuk menghitung kembali selisih cicilan rumah dengan biaya BBM bulanan agar tidak menyesal di kemudian hari.***

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.