TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Penanganan Jalan Bebatu hingga Seputuk terus dilakukan meski sejumlah program peningkatan infrastruktur jalan terdampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Perkim Kabupaten Tana Tidung, Punjul menjelaskan, mengungkapkan, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Tana Tidung sempat mendapatkan alokasi anggaran dari pusat sebesar Rp 34 miliar untuk penanganan Jalan Bebatu.
Namun anggaran tersebut akhirnya dihilangkan menyusul terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
“Jalan Bebatu itu sudah beberapa kali kami sampaikan, sebenarnya kami sempat dapat anggaran dari pusat sebesar Rp 34 miliar, tapi karena efisiensi anggaran berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 itu akhirnya dihilangkan. Bukan hanya kami yang terdampak, tapi seluruh Indonesia,” ujar Punjul kepada TribunKaltara.com, Sabtu (27/12/2025).
Baca juga: Dishub Tana Tidung Bakal Rancang Pelabuhan Bebatu Jadi Komersial Dikelola BUMD, Potensi Tambah PAD
Ia menyebutkan, anggaran tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Selain itu, Pemkab Tana Tidung juga sempat diusulkan mendapatkan penanganan melalui program Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) yang pelaksanaannya dilakukan langsung oleh Kementerian PUPR melalui balai.
“Untuk program IJD itu rencananya penanganan dari Bundaran HU sampai ke Bebatu sepanjang 11 kilometer. Tapi kembali lagi, karena efisiensi anggaran, itu juga hilang,” jelasnya.
Meski demikian, Punjul menegaskan pihaknya tidak membiarkan kondisi jalan rusak tanpa penanganan.
Untuk ruas jalan Seputuk, misalnya, perbaikan tetap dilakukan secara bertahap menggunakan Dana Bagi Hasil (DBH) sawit.
“Bukan kami tinggal dibiarkan, tidak. Kami tetap tangani. Kalau tidak bisa ditangani secara penuh, yang rusak-rusak tetap kami perbaiki dengan alat yang kami punya,” tegasnya.
Ia mengatakan karena keterbatasan anggaran dan kondisi alam menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kualitas jalan, khususnya jalan tanah.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin jalan Bebatu kemarin rusak sudah kami tangani, tapi karena kondisi tanah kena hujan, ada luapan air banjir, dan tiap hari dilewati kendaraan berat, pasti lama-lama akan rusak lagi,” katanya.
Punjul menambahkan, penanganan jalan dilakukan secara bergiliran dengan memindahkan alat berat ke sejumlah titik yang membutuhkan perbaikan.
“Setelah Bebatu kami tangani, alat kami geser ke Sebawang, Sebawang sudah ditangani, kemudian kami geser lagi ke jalan provinsi yang rusak, setelah itu ke Seputuk,” tambahnya.
Baca juga: Dishub Tana Tidung Fokus Tuntaskan Status Lahan Pelabuhan Bebatu
Jalan Seputuk yang sebelumnya sempat jadi perbincangan karena banyak yang rusak kini sudah mulai kembali mulus yang sebagiannya ditangani menggunakan DBH sawit.
“Namanya jalan tanah, hujan dilewati tiap hari pasti rusak kemarin kami juga kerja sama dengan Dishub dan kecamatan pasang portal, tapi dirusak oleh oknum,” pungkas Punjul.
Meski sempat rusak parah, kondisi jalan menuju Desa Seputuk yang juga menjadi jalur alternatif menuju Kabupaten Malinau ini sudah terlihat mulus dan nyaman untuk dilalui.
(*)
Penulis : Rismayanti