TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditlantas Polda Metro Jaya memprediksi puncak arus balik pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi pada 3 Januari 2026.
Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Robby Hefados mengatakan pihaknya tengah bersiap untuk menyikapi puncak arus balik tersebut.
“Prediksi puncak arus balik itu nanti informasinya di tanggal 3 ya. Tanggal 3 Januari,” kata Robby di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2025).
Robby mengatakan saat ini, mobilitas masyarakat untuk yang keluar dari Jakarta sudah cukup landai.
Para pemudik diprediksi sudah berada di kampung halamannya masing-masing setelah terjadi puncak arus mudik pada 24 Desember 2025.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Nataru Terlewati, Korban Jiwa Akibat Kecelakaan Turun 23,23 Persen
“Kemarin puncak-puncaknya itu terjadi pada tanggal 24 Desember, di mana hari terakhir masyarakat kita bekerja di kantor, dan pemberlakuan work from anywhere,” jelasnya.
Sehingga, lonjakan kendaraan yang mengarah Timur Jawa, Puncak Bogor, dan Merak mengalami lonjakan walaupun tak setinggi saat masa liburan Nataru pada periode 2024.
“Jadi masih bisa kita tangani, masih bisa kita lintasi, masyarakat masih bisa melintas dengan lancar,” tuturnya.
Lonjakan kendaraan pada masa mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 mulai mencapai titik signifikan.
Jasa Marga mencatat sebanyak 1.457.000 kendaraan, atau sekira 49 persen dari total proyeksi 2,9 juta kendaraan, telah meninggalkan Jakarta hingga Jumat (26/12/2025) siang.
Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyebut angka itu menunjukkan pergerakan pemudik mendekati setengah dari total estimasi perjalanan selama periode libur tahun ini.
Baca juga: Kakorlantas Bakal Tindak Tegas Truk Sumbu Tiga Demi Kelancaran Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2026
"Jadi dari proyeksi 2,9 juta yang akan melalui dalam mudik Nataru ini, sampai dengan jam 2 tadi siang adalah mencapai 1.457.000. Artinya sudah 49 persen. Ini dibanding tahun 2024 berarti meningkat 3,5%,” ujarnya di Command Center KM 29 Tol Jakarta–Cikampek, Jumat (26/12/2025).
Data tersebut menjadi dasar evaluasi pemerintah dalam pertemuan lintas instansi pada Jumat malam.
Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi mengatakan koordinasi secara berkala dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan masyarakat.
"Malam ini kami melakukan koordinasi untuk melakukan analisa dan evaluasi. Dan tadi juga kami melakukan doa bersama dengan harapan bahwa pelaksanaan angkutan Nataru dapat berjalan dengan selamat, aman, dan lancar,” kata Dudy.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan strategi menghadapi arus balik kini mulai dimatangkan.
Ia menyebut puncak arus mudik telah terlewati, dan fokus berikutnya adalah mengelola pergerakan kendaraan menuju Jakarta pada awal Januari mendatang.
"Hasil analisa dan evaluasi ini menjadikan kami semangat untuk melayani masyarakat sisa beberapa hari operasi dan kami pun juga menyiapkan strategi-strategi penyiapan arus balik, baik di jalan tol, arteri, tempat penyeberangan, termasuk juga antisipasi pengamanan yang berada di tempat-tempat wisata,” ujar Agus.
Ia juga menyampaikan korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas turun 23,23 persen, berdasarkan evaluasi sementara.
"Korban laka lantas yang fatalitas korban itu menurun 23,23 persen. Jadi korban meninggal dunia turun 23,23 persen," katanya.
Pertemuan evaluasi itu juga kembali menegaskan larangan kendaraan bersumbu tiga memasuki jalan tol selama Nataru, sesuai Surat Keputusan Bersama.
"Maka dari itu, kami mengimbau kepada pengusaha ataupun kendaraan yang sumbu tiga agar tidak melintasi jalan tol dan kami akan melakukan tindakan tegas, bila perlu kami tilang,” tegas Agus.
Hingga beberapa hari ke depan, pemerintah akan memantau pergerakan pemudik jelang masa arus balik.
Polri memastikan opsi rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way dapat diterapkan bila terjadi penumpukan di ruas-ruas utama.