Cak Imin Fasilitasi Dua Santri Korban Ponpes Al Khoziny Berlibur di Jakarta
December 27, 2025 10:38 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua santri korban ambruknya musala Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, mengisi masa libur sekolah dengan berkunjung ke Jakarta. 

Setibanya di Jakarta, kedua santri tersebut bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Terlihat kedua santri korban ambruknya korban ambruknya musala Pesantren Al Khoziny duduk di kursi roda.

Sementara keluarganya memegang tongkat untuk berjalan.

Cak Imin mengatakan dirinya berkomitmen mengangkat sejumlah santri korban peristiwa yang terjadi 29 September 2025 tersebut untuk diangkat menjadi anak angkat, seperti Haikal, Syaiful Rozi, Nur Ahmad, dan Maulana.

Baca juga: Alasan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren, Berawal dari Kasus Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny

Cak Imin pun mengaku senang dapat menemani kedua santri beserta keluarganya menikmati suasana Ibu Kota sekaligus memberikan pengalaman baru di tengah masa pemulihan pascamusibah.

“Ini momen libur sekolah. Saya senang bisa mengajak mereka ke Jakarta agar punya pengalaman baru dan semangat yang lebih besar untuk menatap masa depan,” ujar Cak Imin saat mendampingi para santri di Jakarta, Sabtu (27/12/2025).

Dia menegaskan bahwa keterbatasan fisik yang dialami para santri akibat musibah tersebut tidak boleh menjadi penghalang untuk meraih cita-cita.

Baca juga: Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny Segera Dibangun Lagi di Tempat Baru, Dibiayai APBN

Menurutnya, para santri tetap memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, serta meraih masa depan yang cerah.

Cak Imin pun menegaskan komitmennya untuk mendampingi para korban dalam jangka panjang. 

Dia berjanji akan memastikan keberlanjutan pendidikan para santri, memberikan pendampingan psikososial, serta membantu pemenuhan kebutuhan hidup mereka ke depan.

“Ini bukan sekadar bantuan sementara. Saya berkomitmen mendampingi mereka dalam jangka panjang. Pendidikan mereka harus tetap berjalan, masa depan mereka harus terjamin,” kata dia.

Dia juga menekankan bahwa kepedulian terhadap korban musibah merupakan tanggung jawab bersama. 

Cak Imin berharap para santri tetap memiliki mimpi besar meski harus menghadapi keterbatasan fisik.

“Keterbatasan fisik tidak boleh mematikan harapan. Mereka tidak boleh berjalan sendiri,” ucapnya.

Kembali Dibangun

Musala pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin, 29 September 2025.

Setelah 9 hari masa pencarian korban, 171 orang berhasil dievakuasi, 104 dalam kondisi selamat dan 67 meninggal dunia.

Saat ini, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur telah dibangun ulang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 125,3 miliar.

Pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo telah dimulai dengan ditandai prosesi ground breaking (peletakan batu pertama) oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar, Kamis (11/12/2025).

Wajah Ponpes Al Khoziny yang baru akan berdiri di atas lahan seluas 4.100 meter persegi berbentuk memanjang di Jalan Raya Siwalan Panji II, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Total nilai pagu atau dana yang digunakan melalui APBN senilai Rp 125.314.778.000,00 itu dikerjakan selama 210 hari dan masa pembersihan 180 hari.

Dari informasi yang dihimpun, bangunan baru Pesantren Al Khoziny terdiri dari 5 lantai asrama dan tempat pendidikan.

Kemudian untuk masjid dibangun 4 lantai.

Semua kebutuhan dokumen untuk rekonstruksi telah selesai termasuk kepengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.