Gracia Lebih Menghargai Proses
December 27, 2025 10:52 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendidikan membantunya membangun pola pikir sehat, percaya diri yang realistis, dan kemampuan melihat tantangan sebagai ruang bertumbuh, bukan ancaman.

Gracia Dwi Esterina Juli, demikian nama lengkapnya, juga belajar mengenali potensi diri melalui organisasi dan interaksi sosial. 

"Sekalipun saat itu adalah masa-masa yang masih labil, dan masih pencarian jati diri, saya memahami bahwa nilai diri tidak ditentukan oleh kekayaan, tetapi oleh karakter dan kontribusi," ujarnya.

Di organiasi kemahasiswaan ia belajar menjadi pemimpin, berani bertumbuh, dan mampu menguatkan orang lain.

Baginya, organisasi adalah ruang pemulihan dan pembentukan karakter, tempat generasi muda belajar mengenal diri, mengelola emosi, dan membangun identitas positif.

Gracia yang lahir di  Kuala Kapuas pada 18 Juli 1994, dibesarkan dalam keluarga sederhana. Almarhum ayahnya bekerja sebagai PNS dan buka usaha penjahit pakaian, adapun ibunya seorang ibu rumah tangga.

"Saya anak kedua dari lima bersaudara. Dalam keluarga diajarkan nilai kasih, penerimaan, tanggung jawab, dan pentingnya mengenal diri sendiri sebagai pribadi yang bernilai, apapun latar belakangnya," ujar Gracia.

Masa kecil membentuknya untuk memahami bahwa setiap orang bertumbuh dengan luka dan kekuatan masing-masing. ia diri sendiri dan tidak membangun identitas dari kekurangan.

"Tetapi mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan anugerahkan dan percaya bahwa setiap orang terlepas apapun masa lalunya, tetaplah sebagai pribadi yang bernilai dan berharga bagi Tuhan dan sesama manusia," ujarnya.

Nilai hidup yang paling dipegang hingga sekarang, keimanan, kesadaran diri, kejujuran batin, dan penghargaan terhadap proses. Ia percaya pemulihan diri adalah bagian penting dari perjalanan hidup.

Semasa kuliah di Universitas Kristen Palangka Raya, Gracia rajin mengikuti berbagai kompetisi bakat dan meraih beberapa gelar juara, antara lain Juara III Baca Puisi Kota Kuala Kapuas 2016, Juara II Pidato Pesta Kreasi Pelajar Kota Palangkaraya 2017.

Gracia juga Peserta Pesparawi Nasional Mahasiswa, Medan 2016, juga Finalis Nyai Pariwisata Kota Palangkaraya 2017.

Kembali ia Juara II Baca Puisi Provinsi Kalimantan Tengah 2018 dan Best Presentation Puteri Kebudayaan Kalimantan Tengah 2019 serta Puteri Kebudayaan Persahabatan Kalimantan Tengah 2019. 

Selain itu, selama kuliah ia juga sambil bekerja sebagai Presenter Permata TV Palangkaraya dan SPG Indosat.

Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini kemudian kembali ke dunia media elektronik sebagai Presenter Dayak TV Palangkaraya dan kemudian beralih ke dunia perbankan sebagai Funding Officer Bank BTPN Palangka Raya.

Terkini, ia berkarir di Kalimantan Selatan sebagai Customer Service Bank Perekonomian Rakyat Gawisabumi Mandarsari, Banjarbaru. Di sela bekerja kantoran, Gracia juga menjadi freelance Master of Ceremony Formal & Non Formal.

Mengenai pekerjaan di media elektronik, menurut Gracia semasa kecil almarhum ayahnya sering bilang bahwa presenter televisi cantik dan berwibawa.

"Juga keinginan untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan pesan positif sehingga mendorong saya masuk dunia presenter, sekaligus belajar menerima diri apa adanya di depan publik," alasannya.

Meski demikian ada tantangan saat menjadi presenter TV, yaitu mengelola tekanan mental dan ekspektasi, serta menjaga citra diri agar tidak bergantung pada penilaian orang lain.

"Pengalaman paling berkesan selama bekerja di dunia penyiaran adalah menyadari bahwa setiap kata dan sikap dapat memengaruhi kepercayaan diri orang lain, sehingga saya belajar lebih sadar dan bertanggung jawab," tukasnya.

Adapun alasan Gracia beralih dari dunia media ke dunia perbankan lebih pada keinginan untuk menata kembali arah hidup, membangun stabilitas, dan memperkuat jati diri di lingkungan kerja yang lebih terstruktur.

"Di perbankan saya belajar melayani dengan empati, menghargai diri sendiri sekaligus orang lain, dan memahami bahwa pelayanan terbaik lahir dari pribadi yang utuh," tukasnya.

Pastinya puladi perbankan perlu empati, kesadaran emosi, komunikasi jujur, dan kemampuan menjaga harga diri dalam tekanan.

"Sat ini tugas saya melayani kredit dan menghimpun dana dari masyarakat, dan secara lebih fokus tugas saya adalah pelayanan nasabah, mengembangkan diri di bidang perbankan karena memberi ruang untuk stabilitas, pembelajaran karakter, dan pelayanan yang konsisten," paparnya.

Pengalaman di dunia kerja kantoran juga mendukung kemampuannya menjadi MC, yaitu membantu membangun kepercayaan diri yang sehat, bukan dari pencitraan, tetapi dari penerimaan diri dan kesiapan mental.

Latar belakang di dunia media tetap menjadi bagian dari dirinya, terutama dalam komunikasi dan public speaking, pengalaman tersebut sangat berharga.

Motivasi terbesar dalam bekerja dan berkarya, bagi Gracia adalah mewujudkan menjadi pribadi yang utuh, berdampak, dan mampu menghadirkan nilai positif bagi lingkungan.

Dalam menjaga semangat dan profesionalisme dalam pekerjaan, Gracia  menjaga keseimbangan mental, menghormati batas diri, dan terus menguatkan citra diri yang sehat.

"Menjadi figur profesional yang stabil secara emosional, dipercaya, dan mampu menjadi teladan pertumbuhan diri," ungkapnya.

Dalam pergulatan dengan rasa tidak percaya diri dan arah hidup, ia mengatasinya dengan beribadah, refleksi, penerimaan, membaca buku tentang self love, dan keberanian untuk memulihkan diri secara bertahap.
 
Kepada generasi muda, Gracia berpesan agar jangan membangun nilai diri dari perbandingan, kegagalan, atau luka masa lalu. 

"Setiap orang berhak pulih, bertumbuh, dan memulai kembali. Kenali dirimu, terima prosesmu, dan rawat citra diri yang sehat, karena dari situlah arah hidup yang kuat dan bermakna dibangun. Setiap orang adalah pribadi yang berharga," pungkasnya. (salmah saurin)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.