TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON-Kasus kematian MAHM, bocah berusia 9 tahun di sebuah rumah mewah di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten, hampir masuk dua pekan.
Sejak kejadian Selasa (16/12/2025), kasus kematian putra bungsu anggota Dewan Pakar DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Maman Suherman, ini masih menjadi misteri.
Kasus ini jadi atensi khusus Polres Cilegon dan Polda Banten.
Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus yang menyita perhatian masyarakat luas ini.
Hingga kini, sebanyak 18 orang saksi telah diperiksa penyidik Polres Cilegon. Namun hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.
"Untuk perkembangan sekarang adanya penambahan saksi yang kita periksa. Total saksi yang kita periksa ada 18 orang, baik dari pihak keluarga dan non keluarga," kata Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Utama, Sabtu (27/12/2025).
Untuk mengungkap kasus tersebut, kata Yoga, penyidik memperluas pemeriksaan saksi-saksi tak hanya dari pihak keluarga namun karyawan, hingga rekan ayah korban pun juga dimintai keterangan.
"Sejauh ini untuk pemeriksaan kami melakukan perluasan baik siapapun yang terlibat di keluarga, kenalan keluarga korban, baik yang tinggal di rumah tersebut kita juga lakukan pemeriksaan," ujar dia.
Yoga menegaskan, saat ini Polres Cilegon tengah mengupayakan kasus pembunuhan tersebut diusut secara cepat, profesional dan transparan.
Kapolda Banten Irjen Pol Hengki menjelaskan, saat ini masih tetap berada di tahap penyelidikan.
"Saya tidak akan sampaikan perkembangan di sini, intinya masih dalam tahap penyelidikan," ujar Irjen Pol Hengki saat ditanyai TribunBanten.com di Depan Masjid Baiturrahman Polda Banten, usai Salat Jumat dan Rilis Akhir Tahun 2025," Jumat (26/12/2025).
"Teknis penyelidikan tidak kami sampaikan di sini ya," lanjut Kapolda Banten.
Ia mengakui, bila kasus pembunuhan anak dari anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Maman Suherman itu telah ditangani Polda Banten dengan dibantu Polres Cilegon.
"Penyelidikan diketuai langsung oleh Pak Dirkrimum Polda Banten. Masih dalam penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya, kita sudah mendatangkan Labfor," jelas Kapolda Banten.
Baca juga: Sosok Maman Suherman, Pemilik Rumah Mewah di Cilegon Diduga Dirampok, Anak Tewas Bersimbah Darah
Peristiwa tragis menimpa seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun di Kota Cilegon, Banten. Korban berinisial MAHM, siswa kelas IV SD, ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusukan di dalam rumahnya di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Selasa (16/12/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun TribunBanten.com, peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 14.20 WIB, saat ayah korban, H Maman, menerima telepon darurat dari anak keduanya berinisial D, yang berteriak meminta pertolongan.
D diketahui berada di rumah bersama korban ketika kejadian berlangsung.
Mendapat kabar tersebut, Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.
Setibanya di lokasi, ia mendapati kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Korban sempat dilarikan ke RS Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan, korban diketahui mengalami banyak luka tusukan senjata tajam di sejumlah bagian tubuhnya.
Sekitar pukul 15.00 WIB, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Tak berselang lama, tepatnya pukul 15.20 WIB, personel Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon bersama anggota Polsek Cilegon langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan awal dari saksi-saksi.