Penyebab Buruh Sawit Tersambar Petir Saat Berteduh di Pondok, Baru Kerja 3 Bulan
December 27, 2025 11:05 PM

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, OKI - Seorang buruh sawit bernama Andika (39), di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, tewas setelah tersambar petir.

Andika tersambar petir saat sedang berteduh di pondok di tempatnya bekerja. Ketika itu, kondisi di sekitar pondok tempat Andika berteduh sedang hujan deras.

Peristiwa tersebut terjadi di Poskodal Fire Afdeling III, Kebun Kayuagung Selatan (KAS), lokasi kerja PT Persada Sawit Makmur tempat korban bekerja, pada Kamis (25/12/2025) siang.

Ternyata, di momen itu, Andika juga sedang mengisi daya alias cas ponselnya.

Tersambar petir adalah peristiwa ketika tubuh manusia, hewan, bangunan, atau benda lain terkena aliran listrik bertegangan sangat tinggi dari sambaran petir, yang dapat menyebabkan luka berat, kerusakan organ, kebakaran, hingga kematian.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunSumsel.com, Kapolres OKI AKBP Eko Rubiyanto melalui Kapolsek Pedamaran AKP Ilham Parlindungan menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu korban bersama tiga rekannya, yakni Muhammad Aldi, Ahmad Ariyadi, dan Rizal, baru saja menyelesaikan perbaikan tanggul yang jebol.

"Karena cuaca mulai hujan, mereka berempat beristirahat dan makan siang di Poskodal," ujar AKP Ilham saat dikonfirmasi, Sabtu (27/12/2025) siang.

Sekitar pukul 13.30 WIB, petir terdengar menggelegar keras.

Saat kejadian, Andika sedang berbaring sambil mengisi daya ponselnya menggunakan power bank yang diletakkan di atas perutnya.

"Petir tiba-tiba menyambar dari arah dinding belakang pondok.

"Diduga sambaran terkoneksi ke arah korban melalui sambungan arus pendek dari ponsel ke power bank," jelasnya.

Sambaran petir tersebut membuat rekan-rekan korban terkejut.

Rizal yang berada di bagian depan pondok segera masuk, sementara Ahmad Ariyadi keluar dari kamar untuk mengecek kondisi.

Mereka mendapati Andika sudah dalam kondisi kejang-kejang.

Baca juga: Pendaki Perempuan Meninggal Dunia Seusai Tersambar Petir di Gunung Merbabu

Selain korban, Muhammad Aldi (22) juga terdampak sambaran dan mengalami luka bakar di bagian siku kanan.

"Kedua korban segera dilarikan ke RSUD Kayuagung sekitar pukul 14.56 WIB. Namun sayang, nyawa Andika tidak tertolong," imbuh AKP Ilham.

Baru Kerja Tiga Bulan

Terpisah, Kepala Desa Tanjung Serang, Herman, membenarkan bahwa korban merupakan warganya yang baru sekitar tiga bulan bekerja sebagai buruh perkebunan sawit.

"Tadi pagi korban sudah kita makamkan ditempat pemakaman umum (TPU) desa.

"Pihak keluarga merasa sangat kehilangan, karena korban baru 3 bulan bekerja di perkebunan sawit," ungkapnya.

Ia menambahkan, Andika yang berusia 39 tahun meninggalkan seorang istri dan satu orang anak yang masih kecil.

"Ya, korban meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih kecil," ujarnya.

Sementara itu, Humas perusahaan, Jeksen, menyatakan bahwa kejadian tersebut murni musibah.

"Ya benar, seorang pegawai meninggal akibat tersambar petir saat sedang beristirahat di pondok," jelas Jeksen.

Setelah menerima kabar duka tersebut, pihak perusahaan langsung mendatangi rumah korban di Desa Tanjung Serang untuk menyampaikan belasungkawa.

Adapun Muhammad Aldi yang mengalami luka bakar telah mendapatkan perawatan medis dan diperbolehkan pulang.

"Korban Muhammad Aldi mengalami luka bakar kondisinya sudah pulih dan kembali ke rumahnya.

"Kemarin sempat dirawat 1 hari di RSUD," pungkasnya.

Hindari Cas Hp saat Hujan Deras

Berhati-hati cas HP saat hujan deras disertai petir sangat penting karena sambaran petir bisa menjalar lewat kabel listrik dan charger, berpotensi menyebabkan sengatan listrik atau merusak perangkat.

Oleh karena itu, sebaiknya cabut charger dan hindari penggunaan HP yang terhubung ke listrik saat badai petir untuk keamanan maksimal.

Risiko utama bukan dari HP-nya, tapi dari aliran listrik yang masuk melalui jaringan saat petir menyambar area sekitar, bahkan bisa terjadi di dalam rumah. 

Mengapa Berbahaya?

- Lonjakan Arus Petir: Petir bisa menyambar tiang listrik atau menara BTS, lalu arusnya menjalar ke jaringan listrik rumah dan perangkat elektronik yang sedang terhubung.

- Koneksi Fisik: Saat HP di-charge, ia terhubung langsung ke sumber listrik melalui kabel, menjadikannya jalur potensial bagi arus petir.

- Lokasi dan Kondisi: Walaupun tidak secara langsung menarik petir, menggunakan HP di area terbuka saat hujan petir meningkatkan risiko, dan kondisi terhubung listrik saat itu memperburuk bahaya. 

Langkah Aman yang Harus Dilakukan:

- Cabut Charger: Saat hujan deras disertai petir, segera cabut charger dari stop kontak dan juga dari HP.

- Matikan Perangkat Elektronik Lain: Cabut juga TV, komputer, dan perangkat elektronik lain yang terhubung listrik.

- Hindari Kontak dengan Listrik: Jangan menyentuh stop kontak, kabel, atau perangkat elektronik saat tangan basah.

- Tunda Penggunaan: Lebih baik tunda bermain HP atau kegiatan lain yang melibatkan listrik sampai cuaca aman. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.