Ekonomi Masyarakat Mulai Pulih, Warga Apresiasi BPJN atas Perbaikan Jalan ke Takengon & Bener Meriah
December 28, 2025 12:20 AM

Laporan Wartawan Tribun Gayo Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

TribunGayo.com, TAKENGON - Upaya perbaikan infrastruktur yang dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh di sejumlah titik terdampak banjir mulai menunjukkan hasil.

Akses jalan dan jembatan yang sebelumnya dikeluhkan warga kini perlahan kembali dapat dilalui.

Adapun tiga titik utama yang sedang ditangani BPJN Aceh berada di Km 60 Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.

Jembatan Tenge Besi yang menghubungkan Kecamatan Pintu Rime Gayo dengan Kecamatan Gajah Putih serta Jembatan Umah Besi di Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah.

Ketiga lokasi tersebut sebelumnya mengalami kerusakan akibat banjir dan menjadi sorotan masyarakat karena mengganggu mobilitas dan aktivitas ekonomi.

Pantauan di lapangan menunjukkan alat berat masih dikerahkan untuk melakukan penguatan badan jalan dan penanganan struktur jembatan.

Pekerjaan dilakukan secara bertahap guna memastikan jalur tersebut aman digunakan oleh masyarakat.

Salah seorang warga Kecamatan Ronga-Ronga, Egi Saputra, menceritakan kondisi sebelum perbaikan dilakukan.

Menurutnya, putusnya jembatan membuat warga kesulitan mengangkut hasil kebun dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Waktu jembatan putus, kami benar-benar terisolasi.

Hasil kopi dan sayur tidak bisa keluar, harga di tingkat petani jatuh, sementara barang kebutuhan pokok jadi mahal karena sulit masuk,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).

Ia menambahkan, kondisi tersebut berdampak langsung pada pendapatan warga.

Banyak masyarakat terpaksa menunda penjualan hasil kebun atau menjual dengan harga rendah.

Hal itu karena harus menggunakan jasa gendong agar barang bisa dijual keluar yang memakan biaya besar.

Setelah BPJN Aceh melakukan perbaikan dan akses kembali terbuka, ia mengaku kondisi mulai berangsur membaik.

“Sekarang kendaraan sudah bisa lewat. Hasil kebun bisa dibawa keluar lagi, pedagang mulai masuk, dan aktivitas ekonomi mulai hidup.

Walaupun belum sepenuhnya normal, kami sudah sangat terbantu,” katanya.

BBM Mulai Masuk

Dampak serupa dirasakan Syahrin, sopir angkutan barang yang rutin melintasi jalur penghubung antar-kabupaten tersebut.

Ia menyebutkan, sebelum perbaikan, waktu tempuh bisa bertambah hingga berjam-jam karena harus mencari jalur memutar.

“Biaya solar naik, ongkos angkut ikut naik. Karena harus digendong.

Sekarang setelah jembatan bisa dilalui, harga minyak terus menurun di eceran, karena BBM mulai masuk ke Pertamina dari jalur darat.

Ini sangat berpengaruh bagi pedagang dan petani,” ucapnya.

BPJN Aceh memastikan perbaikan di ketiga titik tersebut telah dapat dilalui dengan normal, bagi masyarakat yang menggunakan mobil pribadi ataupun angkutan bermuatan dibawah 20 ton.

Untuk menjaga keselamatan warga, petugas juga memasang rambu peringatan dan melakukan pengawasan lalu lintas selama masa perbaikan.

Masyarakat berharap perbaikan jalan Aceh Tengah dan Bener Meriah serta dapat segera rampung sepenuhnya.

Infrastruktur tersebut dinilai sebagai urat nadi penghubung wilayah yang sangat menentukan kelancaran distribusi barang dan keberlangsungan ekonomi masyarakat setempat. (*)

Baca juga: BPJN Siapkan Desain Jembatan Permanen Gayo pada 2026, Penanganan Pelang Berlanjut ke Januari

Baca juga: BPJN Wilayah 3 Aceh Kebut Pembukaan Jalur Ise-ise dan Jamur Ujung, Target Tuntas Akhir Desember

Baca juga: Transportasi Normal Kembali, BPJN Aceh Pastikan Takengon Terhubung

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.