SURYA.CO.ID, NGANJUK - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Museum dan Rumah Singgah Pahlawan Nasional Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (27/12/2025).
Pembangunan ini, menjadi simbol penghormatan negara terhadap keberanian aktivis buruh yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tersebut.
Sebelum memulai prosesi pembangunan, Kapolri menyempatkan diri berziarah ke makam Marsinah, dan mengunjungi rumah masa kecil almarhumah.
Kunjungan ini merupakan pemenuhan janji Listyo Sigit kepada kakak kandung Marsinah, Marsini, yang sempat mengundangnya beberapa waktu lalu.
Baca juga: Museum Marsinah Ditarget Rampung 4 Bulan, Akan Diresmikan Presiden Prabowo Pada Mei 2026
Didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Kapolri tampak khusyuk memanjatkan doa di depan pusara sang pejuang hak buruh.
Ia menyebut, keberadaan museum ini sangat krusial untuk mengenang jejak sejarah yang ditinggalkan Marsinah.
"Alhamdulillah hari ini kami bisa hadir. Tadi kami berziarah ke makam almarhumah dan sempat menengok rumah masa kecil beliau. Museum ini dibangun untuk mengenang segala bentuk perjuangan Marsinah terhadap kelompok buruh di Indonesia," ujar Jenderal Listyo Sigit kepada awak media di lokasi.
Baca juga: Kapolri Letakkan Batu Pertama Museum Marsinah di Nganjuk, Jadi Simbol Perjuangan Buruh Indonesia
Dalam sambutannya, Kapolri berharap warisan semangat Marsinah tetap menyala di hati para pekerja.
Namun, ia menekankan pentingnya sinergi antara perjuangan hak buruh dengan stabilitas ekonomi nasional.
"Mengawal dan memperjuangkan hak buruh itu penting. Namun, saya selalu sampaikan, laksanakan dengan baik dan terukur, sehingga pesannya sampai dan hak-hak buruh tetap diperhatikan tanpa mengganggu iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi agar tetap kondusif," jelasnya.
Pembangunan Museum Marsinah ini tidak hanya berfungsi sebagai situs sejarah, tetapi juga diproyeksikan menjadi penggerak ekonomi bagi warga Desa Nglundo.
Kapolri meyakini kunjungan dari elemen buruh seluruh Indonesia, akan menghidupkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal.
"Nanti akan ada kunjungan dari rekan-rekan buruh seluruh Indonesia. Ini akan menghidupkan UMKM dan desa itu sendiri. Ini adalah aset Desa Nglundo, aset Kabupaten Nganjuk, dan aset Provinsi Jatim," tambah Kapolri.
Marsinah dikenang sebagai aktivis perempuan pemberani yang vokal menyuarakan hak buruh di PT Catur Putra Surya (CPS). Kematiannya pada Mei 1993 silam, menjadi titik balik penting dalam sejarah perjuangan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.
Setelah puluhan tahun berlalu, pada 10 November 2025, Presiden RI Prabowo Subianto resmi menganugerahi Marsinah gelar Pahlawan Nasional.
Penobatan ini mencatatkan Marsinah sebagai tokoh pertama yang lahir pasca-Kemerdekaan (10 April 1969), yang mendapatkan gelar tertinggi tersebut.