Bentrok Berdarah 2 Kelompok Mahasiswa di Malang Renggut Korban Jiwa, 1 Tewas dan 2 Kritis
December 28, 2025 01:27 AM

TRIBUN-MEDAN.com - Bentrok berdarah dua kelompok mahasiswa di Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (27/12/2025) dini hari, merenggut korban jiwa. 

Satu orang tewas dan dua kritis karena mengalami luka-luka.

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta mengatakan, kasus tawuran antar-mahasiswa ini masih dalam proses penyelidikan.

"Terkait pemicunya apa kami masih lakukan penyelidikan, untuk korban dari kedua belah pihak. Satu meninggal dunia serta dua luka-luka," kata Anang. 

Tawuran ini terjadi di Jalan Telaga Warna Blok E, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Lokasi tersebut merupakan area kos-kosan mahasiswa.

Kesaksian Warga

Seorang warga setempat, Galimun (49), menyebut ada puluhan orang yang terbagi menjadi dua kelompok yang terlibat saling cekcok.

Mereka saling serang dengan membawa senjata tajam.

“Kejadiannya sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, warga tidak ada yang berani keluar waktu itu,” kata Galimun, Sabtu (27/12/2025). 

Galimun menyebut, satu korban sempat jatuh tersungkur dan dikabarkan tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit. 

Korban tewas diketahui berinisial AKN (23), mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara itu, korban luka berinisial DKG (24) serta satu korban luka lainnya berinisial OKB (23), keduanya juga asal NTT. 

Mereka kini menjalani perawatan di rumah sakit karena sejumlah luka yang cukup serius. 

“Ada satu meninggal dunia, yang dua korban kritis. Informasinya yang kritis dibawa ke Rumah Sakit UMM,” bebernya.  

Dari informasi yang diterima Galimun, korban tewas mengalami luka bacok yang cukup parah di sejumlah bagian tubuh. 

Luka tersebut di antaranya di bagian kepala, perut, wajah hingga punggung.  

“Ada tujuh luka tusukan di tubuh korban, hingga dinyatakan meninggal dunia,” tambahnya.  

Galimun mengatakan, peristiwa mencekam itu berjalan cukup panjang.

Ia dan warga lainnya mengaku tidak berani keluar rumah karena kondisi yang cukup mengerikan. 

Warga sekitar baru berani keluar rumah menjelang pagi hari, ketika peristiwa itu usai.

Meskipun tidak mengetahui secara pasti dari mana asal kelompok tawuran tersebut, namun warga memastikan mereka adalah mahasiswa asal luar Malang. 

Sebab, peristiwa ini bukan kali pertama, namun kerap terjadi beberapa kali.

"Saya enggak berani keluar, warga juga begitu. Jumlah mereka banyak, mahasiswa dari luar Malang. Kalau mahasiswanya sepertinya bukan asli Malang,” bebernya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.