TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Ratusan pasang tangan bergerak serempak menanam bibit pohon di lahan perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, sebagai ikhtiar memulihkan alam pascabencana tanah longsor yang terjadi November lalu.
Penanaman pohon ini digelar secara serentak dan melibatkan sekitar 1.000 orang dari berbagai elemen relawan, mulai dari Polri, Forkopimcam Majenang, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Pramuka Peduli, relawan kebencanaan, hingga masyarakat setempat.
Kapolsek Majenang, AKP Hadi Nugroho, mengatakan, kegiatan ini difokuskan pada lahan-lahan kritis yang terdampak longsor, termasuk area tepi jalan dan tanah yang masih labil.
“Hari ini kita melakukan penanaman pohon secara serentak, khususnya di lahan kritis, apalagi di Kecamatan Majenang pada 13 November lalu terjadi bencana tanah longsor yang memakan korban jiwa,” ujar AKP Hadi Nugroho, Sabtu (27/12/2025).
Ia menjelaskan, jenis pohon yang ditanam telah disesuaikan dengan kontur tanah pascabencana, di antaranya pohon picung, jengkol, alpukat, dan akasia.
“Pohon-pohon ini dipilih karena cocok dengan karakter tanah pasca longsor, harapannya penanaman bisa tepat sasaran dan mampu mengembalikan vegetasi di kawasan terdampak,” katanya.
AKP Hadi menambahkan, berdasarkan hasil kajian tim geologi, sejumlah wilayah terdampak longsor dinyatakan tidak layak huni untuk selamanya.
Baca juga: Begini Penampakan Sajam yang Diamankan Polisi dari Belaran Remaja di Kudus: Pelaku di Bawah Umur
Baca juga: Sosok Amal Said Dosen ASN Viral Ludahi Kasir Swalayan Ternyata Bergelar Doktor
Baca juga: Truk Bermuatan Keramik 38 Ton Seruduk Tugu dan Ruko di Kertek Wonosobo
“Wilayah tersebut sudah ditetapkan tidak boleh dihuni, dan warga terdampak telah disiapkan hunian sementara sebanyak 54 unit,” ungkapnya.
Ke depan, kawasan bekas longsoran itu direncanakan akan dijadikan kawasan cagar alam atau hutan lestari sesuai arahan Bupati Cilacap.
“Karena itu kami ikut peduli, menjaga alam dengan menanam pohon agar kawasan ini lebih aman dan lestari di masa mendatang,” pungkasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Taryo, menyebut penanaman pohon ini menjadi bagian penting dari upaya mitigasi bencana jangka panjang di wilayah rawan longsor Majenang.
"Vegetasi berperan besar dalam memperkuat struktur tanah dan mengurangi risiko pergerakan tanah saat intensitas hujan tinggi," katanya.
Ia menegaskan, kawasan yang telah dinyatakan tidak layak huni berdasarkan kajian geologi harus benar-benar dikosongkan dan difungsikan sesuai peruntukannya.
Taryo berharap kolaborasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat terus berlanjut agar upaya pemulihan lingkungan pascabencana di Majenang berjalan optimal dan berkelanjutan. (Rayka Diah)