Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Minggu 28 Desember 2025.
Tema renungan Katolik “dari Mesir Kupanggil Anak-Ku”.
Renungan Katolik untuk hari Minggu, Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf, Pesta Para Kanak-kanak Suci Betlehem Martir, Santa Fabiola Janda, dengan warna liturgi putih.
Adapun bacaan liturgi katolik hari Minggu 28 Desember 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Desember 2025, Taati Suara Tuhan
"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak itu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta.
Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya.
Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya.
Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 128:1-2.3.4-5
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!
Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bacaan Kedua Kolose 3:12-21
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya.
Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh.
Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita.
Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya.
Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Kolose 3:15a.16a
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu, semoga sabda Kristus berakar dalam dirimu.
Bacaan Injil Matius 2:13-15,19-23
"Bawalah Bayi serta ibu-Nya mengungsi ke Mesir."
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang, nampaklah Malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi.
Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.”
Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”
Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati.”
Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana.
Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret.
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
“Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku”
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazaret: Yesus, Maria, dan Yusuf. Melalui bacaan dari Sirakh, Kolose, dan Injil Matius, kita diajak untuk merenungkan nilai keluarga dalam rencana Allah. Keluarga Kudus menjadi teladan bagi kita untuk hidup dalam kasih dan saling mendukung dalam perjalanan iman.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Permenungan kita dari bacaan pertama (Sirakh 3:2-6, 12-14) , penulis kitab Putera Sirakh menekankan pentingnya hubungan kekeluargaan, terutama hubungan antara orang tua dan anak. Menghormati orang tua dan memahami tanggung jawab dalam keluarga adalah bagian integral dari kehidupan yang benar di hadapan Allah. Sirakh mengingatkan kita bahwa kasih dan perhatian dalam keluarga adalah cerminan dari kasih Allah sendiri. Sedangkan dari bacaan kedua (Kol. 3:12 -21)
Paulus menggambarkan sikap yang seharusnya ada dalam keluarga Kristen, termasuk kasih, kerendahan hati, dan pengertian antarsesama. Ia menekankan bahwa anggota keluarga harus saling mendukung, dengan kasih sebagai dasar dari semua tindakan. Nasihatnya mengajak kita untuk menciptakan lingkungan yang penuh kasih di dalam keluarga, di mana setiap orang merasa dihargai. Akhirnya dalam Injil (Mat. 2:13-15, 19-23) mengisahkan pelarian Yesus sekeluarga ke Mesir untuk menghindari bahaya. Ini menunjukkan bagaimana Yusuf dan Maria melindungi dan merawat Yesus dengan penuh kasih. Pelarian mereka ke Mesir dan kembali ke Nazaret adalah bagian dari rencana Allah untuk menjaga keluarga-Nya dan menuntun mereka ke kehidupan yang lebih baik. Untuk itu refleksi kita atas permenungan kita dengan poin-poin tentang “Sikap Hormat dalam Keluarga”: Bacaan dari Sirakh mengingatkan kita untuk menghormati orang tua. Bagaimana sikap kita kepada orang tua dan anggota keluarga lain? Apakah kita cukup menunjukkan penghargaan dan kasih sayang kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari? “Menciptakan Lingkungan Penuh Kasih”: Dalam bacaan Kolose, kita diundang untuk membangun lingkungan kasih di dalam keluarga. Bagaimana kita dapat lebih menunjukkan kasih dan pengertian kepada anggota keluarga kita? Renungkan tindakan kecil yang bisa kita lakukan untuk menciptakan iklim yang mendukung dan penuh kasih dalam keluarga kita. “Perlindungan dan Dukungan dalam Keluarga”: Pelarian keluarga Kudus ke Mesir mengingatkan kita akan pentingnya melindungi satu sama lain dalam keluarga. Dalam situasi sulit, apakah kita siap untuk memberikan dukungan secara emosional dan fisik kepada anggota keluarga kita? Refleksikan bagaimana kita dapat menjadi pelindung bagi keluarga kita, mirip dengan yang dilakukan Yusuf dan Maria.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: pada esta Keluarga Kudus Nazaret memberi kita kesempatan untuk merenungkan makna keluarga dalam rencana Allah. Dalam kasih dan dukungan satu sama lain, kita bisa menciptakan lingkungan yang mencerminkan cinta Kristus. Kedua, mari kita ikuti teladan Santo Yohanes, Maria, dan Yusuf dalam menjalani kehidupan yang penuh kasih dalam keluarga kita. Ketiga, dan semoga kita terus berkomitmen untuk menjadi keluarga yang kudus dan saling mendukung dalam iman. Tuhan memberkati kita. (Sumber the katolik.com/kgg).