Jangkau Wilayah Terisolir Banjir Sumatera, Relawan Umsura Dirikan Pos Layanan Kesehatan di Langkat
December 28, 2025 12:32 PM

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Relawan Muhammadiyah dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (Umsura) melaksanakan misi kemanusiaan dengan menyusuri Sungai Besitang menggunakan sampan guna menjangkau wilayah terisolir akibat banjir di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Tim relawan menyasar Desa Bukit Mas, Dusun Aras Senapal Kiri dan Kanan, Kecamatan Besitang, untuk mendirikan Pos Layanan Kesehatan sekaligus memberikan dukungan psikososial bagi masyarakat terdampak.

Baca juga: Lelang 14 Jersey Atlet Timnas untuk Bantu Korban Banjir Sumatera, Umsura juga Berangkatkan Relawan

Aksi kemanusiaan ini didanai melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat Tahun Anggaran 2025 Prioritas II.

Program tersebut berdasarkan surat pengumuman dari Ditjen Risbang Kemdiktisaintek.

Kirim Dokter dan Perawat

Syaiful Anam, Koordinator Lapangan Relawan Muhammadiyah Umsura menjelaskan dalam pelaksanaannya, Umsura menerjunkan sejumlah relawan yang terdiri dari dokter dan perawat.

Perjalanan relawan dibagi ke dalam dua kloter dengan menggunakan dua unit getek.

Kloter pertama mengangkut tim kesehatan beserta obat-obatan, sementara kloter kedua membawa bantuan sembako untuk warga terdampak banjir.

"Medan yang ditempuh tidak mudah. Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar satu jam dengan arus sungai yang cukup deras," kenangnya.

Kloter pertama berhasil tiba dengan selamat dan langsung membuka layanan kesehatan serta pendampingan psikososial, khususnya bagi anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya.

Namun, kloter kedua mengalami insiden ketika arus sungai semakin kuat hingga menyebabkan getek yang membawa bantuan sembako terbalik.

"Bantuan sempat terbawa arus, tetapi berkat kesigapan relawan serta bantuan warga sekitar, seluruh logistik berhasil diselamatkan meski dalam kondisi basah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dan seluruh relawan berhasil dievakuasi dengan selamat," tegasnya.

Insiden tersebut tidak menyurutkan semangat para relawan. Justru, kejadian ini menjadi gambaran nyata keberanian, ketangguhan, dan kepedulian relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan di wilayah dengan akses yang sangat terbatas.

“Keselamatan relawan tetap menjadi prioritas utama. Meskipun kami sempat mengalami insiden di perjalanan, semangat untuk hadir dan melayani masyarakat tidak pernah surut. Ini adalah bagian dari perjuangan kemanusiaan,” ujarnya.

Anam menegaskan bahwa misi ini tidak hanya berfokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga memastikan masyarakat di wilayah terisolir tetap memperoleh layanan kesehatan dan dukungan psikososial pascabencana.

Sementara itu, Kepala Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LRIPM) Umsura, Arin Setyowati, menyampaikan bahwa keterlibatan Umsura dalam aksi kemanusiaan merupakan bagian dari komitmen tridarma perguruan tinggi.

“Pengabdian kepada masyarakat tidak boleh berhenti pada wilayah yang mudah dijangkau saja. Kehadiran relawan Umsura di daerah terisolir adalah wujud tanggung jawab moral dan akademik untuk memastikan layanan kesehatan dan pendampingan psikososial sampai kepada masyarakat yang paling membutuhkan,” ujar Arin.

Ia menambahkan sinergi antara relawan, tenaga kesehatan, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan misi kemanusiaan di tengah keterbatasan akses dan kondisi alam yang menantang.

“Umsura mengirimkan beberapa dokter dan perawat, dan hingga saat ini relawan telah memasuki hari ke-11 berada di lokasi bencana,” tegasnya.

Dengan dibukanya Pos Layanan Kesehatan dan Dukungan Psikososial ini, diharapkan kebutuhan kesehatan dasar masyarakat dapat terpenuhi sekaligus membantu proses pemulihan kondisi fisik dan mental warga terdampak banjir Sumatera.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.