Angkat Identitas Budaya Lokal, Pohon Natal dari 160 Sempe Hiasi Negeri Ouw
December 28, 2025 02:16 PM

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Novanda Halirat 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Sebanyak 160 sempe (gerabah tradisional) disusun membentuk sebuah pohon Natal di Negeri Ouw, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah.

Pohon Natal unik ini merupakan inisiatif kelompok kecil kegiatan Papua Mangente yang pertama kali digagas pada 2017, dan kembali diwujudkan pada 2025. Pemasangan pohon Natal dilakukan pada Jumat (12/12/2025) dan diperkirakan dapat bertahan hingga tahun depan.

Pantauan TribunAmbon.com, Minggu (28/12/2025), taman Natal tersebut dihiasi berbagai ornamen bernuansa budaya lokal. 

Baca juga: Viral di Medsos Dugaan Kekerasan Atasan ke Anggota, Propam Polres Malteng Bertindak

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab SK PPPK Paruh Waktu di Malteng 2025 Belum Terbit

Selain pohon Natal dari sempe, terlihat miniatur Gereja Pniel, goti sagu, air jatuh-jatuh, hingga tempat pembuatan sopi.

Di bagian tengah taman terdapat air mancur, sementara di sisi kiri dan kanan dipajang sempe lengkap dengan alat pembuatannya.

Pengrajin tembikar Negeri Ouw, Ferly Tomasoa, mengatakan pembuatan pohon Natal dari sempe merupakan wujud identitas masyarakat Negeri Ouw. 

Ia menjelaskan, karya serupa pernah dipajang di depan Kantor Klasis Saparua pada 2017, serta di Kantor Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) pada 2018.

Menurut Ferly, setiap ornamen dalam taman Natal tersebut memiliki makna. Sempe melambangkan identitas lokal masyarakat Ouw, sementara Gereja Pniel melambangkan rumah ibadah tertua yang telah berdiri selama 150 tahun di negeri tersebut. 

Goti sagu melambangkan aktivitas masyarakat dalam mengolah sagu di hutan, sedangkan palungan menggambarkan peristiwa kelahiran Yesus Kristus.

“Ornamen ini menggambarkan kerja keras orang Ouw dalam mencari penghasilan demi menyekolahkan anak-anak mereka.

Orang Ouw bikin sempe, pukul sagu, dan tipar mayang untuk anak-anak punya kesuksesan,” tuturnya.

Melalui karya budaya ini, Ferly berharap adanya perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan industri tembikar di Negeri Ouw, agar warisan budaya lokal tersebut terus dilestarikan dan dikenal lebih luas.

“Beta berharap kemajuan industri tembikar di Negeri Ouw. Beta ingin mengangkat budaya yang belum banyak dilihat pemerintah daerah,” harapnya.

Pohon Natal dari susunan sempe ini diperkirakan dapat bertahan dalam jangka waktu lama dan menjadi simbol kekuatan budaya lokal masyarakat Negeri Ouw. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.