Jenazah Korban Menceburkan Diri dari KM Dharma Rucita I Ditemukan, Identifikasi Melalui Gelang 
December 28, 2025 08:52 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setelah tiga hari pencarian intensif, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan jenazah korban yang menceburkan diri dari KM Dharma Rucita I pada Kamis (25/12/2025) ditemukan

Korban yang diketahui bernama Sumardi (44), warga Lombok Timur itu ditemukan di perairan Batakan, Kabupaten Tanah Laut, Minggu (28/12/2025) siang.

Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sebelum dibawa ke Ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Banjarmasin, I Putu Sudayana, mengatakan pencarian dilakukan sejak laporan awal diterima dari pihak otoritas pelabuhan. Tim SAR langsung dikerahkan dengan berbagai unsur dan armada laut, meski dihadapkan pada cuaca buruk dan jarak pandang terbatas.

“Pada pencarian awal kondisi hujan dan jarak pandang terbatas sehingga hasilnya nihil. Hari berikutnya pencarian dilanjutkan dengan kapal SAR dan perluasan area, namun belum membuahkan hasil,” ujar I Putu Sudayana di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Minggu malam.

Baca juga: Terungkap, Mayat di Pantai Batakan Tanahlaut Ternyata Penumpang Kapal yang Lompat ke Sungai Barito

Baca juga: Lowongan Kerja PT Indonesia Prima Equipment Banjarmasin, Terbuka Bagi Lulusan S1 Cek Posisi Dicari

Memasuki hari ketiga, Tim SAR Gabungan kembali memperluas area pencarian ke arah timur. Korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 11.30 Wita, berada di luar radius awal pencarian akibat kuatnya arus laut dan angin musim barat.

“Korban ditemukan sekitar 32 nautical mile dari titik awal, terbawa arus laut yang cukup cepat. Tim langsung bergerak untuk melakukan evakuasi dan membawa jenazah ke Pelabuhan Trisakti,” jelasnya.

Identifikasi korban dipastikan melalui ciri-ciri yang melekat pada tubuh korban, termasuk gelang yang dikenakan. Sementara terkait motif kejadian, Putu menegaskan hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan pihak terkait.

“Kami fokus pada tugas kemanusiaan, yakni menemukan dan mengevakuasi korban,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan sekaligus Kepala Posko Nataru, Yuniarsono, menyampaikan bahwa langkah antisipasi keselamatan di atas kapal sebenarnya telah diterapkan, mulai dari pemasangan CCTV, papan larangan, hingga pagar pembatas.

“Namun pengawasan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh setiap saat. Ke depan, operator akan kembali diingatkan untuk meningkatkan pemantauan agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.