BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Masjid Raya Nurul Falah di Kelurahan Rantau, Kabupaten Tapin, menggelar nonton bareng (nobar) peringatan 5 Rajab Sekumpul melalui siaran langsung YouTube Musala Ar Raudah, Minggu (28/12/2025) malam.
Kegiatan tersebut menjadi alternatif bagi jemaah yang tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju Sekumpul, Martapura, akibat penutupan jalur dan kepadatan arus lalu lintas yang diperparah kondisi banjir di sejumlah titik.
Nobar haul tersebut diketahui sudah rutin dilaksanakan setiap tahun, khususnya untuk melayani jemaah momen 5 Rajab yang terpaksa singgah atau kembali sebelum tiba di Sekumpul.
Salah seorang jemaah, Yenni, warga Kelurahan Batu Piring, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, mengaku memilih berhenti dan beristirahat di Masjid Nurul Falah Rantau bersama suaminya setelah perjalanan mereka terhambat.
Baca juga: Jutaan Jemaah Hadiri Momen 5 Rajab Sekumpul Martapura, Empat Meninggal Dunia
Baca juga: Hadir di Sekumpul Martapura, Habib Ja’far Sampaikan Pesan untuk Jemaah
Dia mengatakan banjir di wilayah Desa Mali-Mali membuat akses menuju Sekumpul tidak memungkinkan untuk dilalui, sehingga memutuskan untuk putar balik.
“Niat kami sebenarnya sudah sampai ke Sekumpul. Tapi terjebak macet di Bypass Mali-Mali. Kami pilih jalur itu karena jaraknya lebih dekat ke Sekumpul,” ujar Yenni sembari menunggu suaminya menunaikan salat magrib.
Menurutnya, setelah mempertimbangkan kondisi jalan dan keselamatan, mereka memilih singgah dan mengikuti nobar haul di masjid tersebut.
Sementara itu, Sukarelawan Posko Singgah Masjid Nurul Falah Rantau, Gunawan, menyebut fenomena jemaah putar balik selalu terjadi setiap momen Rajab Sekumpul.
“Setiap tahun pasti ada jemaah yang kembali karena akses ke Martapura ditutup atau jalur terlalu padat,” ujarnya.
Gunawan menambahkan, mayoritas jemaah yang singgah di masjid tersebut berasal dari luar daerah, terutama pengguna kendaraan roda empat.
“Paling banyak mobil dengan plat nomor KT. Mereka tidak bisa masuk ke Martapura karena jalurnya sudah sangat padat,” pungkasnya.
Masjid Nurul Falah Rantau sendiri menjadi salah satu titik singgah strategis bagi jemaah, dengan menyediakan tempat ibadah, istirahat, serta fasilitas nobar sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang tidak dapat mengikuti haul secara langsung di Sekumpul.
(Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)