TRIBUNLOMBOK.COM - Pertandingan paling dinantikan di Piala Dunia U-20 akhirnya dimulai dengan tensi tinggi dalam Blue Lock Chapter 330, yang langsung membuka laga Jepang vs Prancis lewat suasana megah penuh kembang api. Duel ini sejak awal sudah diprediksi menjadi salah satu pertandingan paling brutal di turnamen.
Para penggemar di seluruh dunia bersiap menyaksikan bentrokan antara skuad neo-egois Jepang yang dipimpin Isagi Yoichi melawan tim muda Prancis, sang juara dunia bertahan yang dijagokan keluar sebagai kampiun. Dan benar saja, bab terbaru ini langsung membuktikan bahwa prediksi tersebut bukan isapan jempol.
Bab ini dibuka dengan dimulainya fase ketiga Piala Dunia U-20, di mana Prancis disebut para komentator sebagai favorit utama juara. Dengan satu gelar Piala Dunia senior di lemari trofi mereka, tim U-20 Prancis diyakini akan menjadi kekuatan nomor satu dunia selama satu dekade ke depan.
Jepang sendiri tampil dengan seragam tandang putih untuk pertama kalinya. Kemenangan telak 4-0 atas Nigeria membuat mereka menjadi sorotan dunia, dan Isagi dipandang sebagai simbol generasi emas sepak bola Jepang berikutnya. Namun, laga ini jelas menjadi ujian terberat bagi Isagi sejauh ini.
Dalam Blue Lock Chapter 330, Jepang kembali menggunakan formasi 3-5-2. Gagamaru mengawal gawang, sementara Aryu, Aiku, dan Niko membentuk lini pertahanan. Di lini tengah, Chigiri dan Hiori mengisi sisi sayap, Karasu dan Tabito menjaga pusat permainan, sedangkan Rin Itoshi dan Isagi berduet di lini depan, dengan Bachira sebagai opsi fleksibel.
Prancis merespons dengan formasi 4-5-1. Hugo berperan sebagai pengatur serangan, didukung Shidou dan Charles Chevalier, sementara Julian Loki berdiri sebagai ujung tombak tunggal. Strategi ini terbukti mematikan sejak menit pertama.
Baca juga: Link One Piece Episode 1155: Cakrawala yang Dijanjikan - Menuju Elbaph yang Telah Lama Dinantikan
Sebelum kick-off, terjadi momen reuni singkat antara Isagi dan Loki. Loki menyebut Isagi sebagai pemain “egois”, mengingatkan pada pertemuan lama mereka. Isagi menanggapinya dengan tenang, menunjukkan rasa hormat pada striker muda Prancis tersebut.
Interaksi lain juga terjadi antara Charles Chevalier dan Bachira, diwarnai ejekan soal Shidou yang kembali duduk di bangku cadangan. Bahkan Rin sempat melontarkan ancaman halus pada Charles, yang dibalas dengan candaan santai. Semua dialog ini membangun perang psikologis yang kental sepanjang pertandingan.
Begitu pertandingan dimulai, Prancis langsung melancarkan serangan balik cepat. Pergerakan mereka tampak terkoordinasi sempurna, nyaris seperti koreografi. Hugo menunjukkan kualitas dribelnya dengan melewati Isagi dan Rin tanpa kesulitan.
Isagi berusaha membaca situasi dan memperingatkan rekan setimnya untuk menutup jalur umpan. Namun, jumlah penyerang Prancis yang terlalu banyak membuat pertahanan Jepang kewalahan.
Klimaks Blue Lock Chapter 330 terjadi saat Hugo mengirimkan umpan terobosan tajam ke kotak penalti. Aiku, Niko, dan Aryu bersiap mengantisipasi pergerakan Loki. Aiku terlalu percaya diri, mengira Loki adalah target utama.
Tanpa disadari, Charles Chevalier datang dari luar pandangan, memanfaatkan Loki sebagai umpan hidup. Dalam sekejap, Charles melepaskan Tendangan Gremlin khasnya, menghantam sudut atas gawang dengan presisi sempurna.
Gol tersebut membuat Prancis unggul 1-0 hanya tiga menit setelah pertandingan dimulai. Pertahanan Jepang runtuh seketika, dan tekanan besar langsung menghantui skuad Isagi.
Bab ini ditutup dengan Jepang tertinggal di awal laga, memaksa mereka bermain di bawah tekanan ekstrem. Dengan tiket menuju Final dipertaruhkan, setiap kesalahan kini menjadi sangat fatal.
Prancis pun menegaskan status mereka sebagai kandidat juara utama Piala Dunia U-20, sementara Jepang harus segera menemukan jawaban jika ingin membalikkan keadaan di laga krusial ini.
(TribunLombok/ Irsan Yamananda)