Warga Desa Glagahwangi Klaten Isi Masa Liburan dengan Bersih-bersih Embung Sekaligus Panen Ikan 
December 28, 2025 11:14 PM

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Warga Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, punya cara tak biasa untuk mengisi waktu libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Mereka secara kompak membersihkan embung desa setempat sekaligus memanen atau memet ikan pada Minggu (28/12/2025). 

Kegiatan memet ikan itu diikuti sebanyak 50 warga dari berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Mereka tampak semangat berburu ikan menggunakan peralatan sederhana, semisal jaring, ember, plastik, bekas galon, maupun karung bekas. 

Terik sengatan matahari tak menurunkan semangat mereka untuk bersenang-senang.

Lumpur dan air keruh embung tak menghalangi aktivitas mereka menangkap berbagai jenis ikan air tawar, semisal nila, wader, hingga patin.

Dikatakan, total ada sebanyak satu kuintal ikan yang berhasil dipanen siang itu. 

Seorang pemuda Desa Glagahwangi, Feri (19), mengatakan kegiatan itu tidak hanya untuk memanen ikan, namun warga juga memanfaatkan momen tersebut untuk membersihkan embung dari sampah-sampah yang terbawa arus.

Apalagi beberapa waktu lalu, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. 

“Selain panen ikan, kami sekaligus bersih-bersih embung. Jadi waktu liburan ini bisa dimanfaatkan untuk menjaga lingkungan,” ujarnya, Minggu (28/12/2025).

Baca juga: Sepekan Gelaran Ops Lilin Candi 2025, Puluhan Ribu Kendaraan dan Ratusan Ribu Wisatawan Masuk Klaten

Dua Kali Setahun

Dia menyebut, kegiatan panen ikan itu memang biasa dilakukan dua kali dalam setahun, yakni setelah Hari Raya Idulfitri dan menjelang pergantian tahun.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di embung desa yang bersumber dari aliran sungai dan kerap dipenuhi sampah.

“Sekaligus untuk menghilangkan hewan-hewan liar yang berpotensi memangsa ikan, seperti ular. Setelah dikuras, anakan ikan ditunggu sampai besar, lalu tahun depan dikuras lagi,” papar dia.

Seorang warga Desa Glagahwangi, Eko (40), menuturkan bahwa embung yang terletak di tengah wilayah empat RT tersebut memiliki fungsi vital bagi masyarakat Glagahwangi. 

Selain untuk budidaya ikan, embung juga berperan sebagai sumber irigasi pertanian, terutama saat musim kemarau.

“Fungsi utamanya memang untuk irigasi. Tapi supaya tetap terawat, kami manfaatkan untuk budidaya ikan. Hasilnya bisa dinikmati bersama oleh warga,” tandasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.