Capaian Pembangunan Lampung 2025, Jalan Mantap 76 Persen hingga Bebas Uang Komite
December 29, 2025 12:19 AM

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memaparkan capaian pembangunan Provinsi Lampung di tahun pertama masa kepemimpinannya.

Pemaparan itu dilangsungkan di hadapan seluruh media di Lampung, dan sejumlah organisasi profesi Pers di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Minggu (28/12/2025).

Dalam pemaparannya, Mirza menegaskan, pemerintah provinsi menempatkan infrastruktur sebagai prioritas utama, sekaligus membangun fondasi bagi sektor pelayanan publik, pertanian, pendidikan, dan kesehatan.

Sepanjang 2025, kata dia melalui program BMBK, Pemprov Lampung menangani 52 ruas jalan provinsi dengan total panjang lebih dari 66 kilometer dan membangun serta merehabilitasi 21 jembatan di berbagai wilayah.

"Upaya tersebut berdampak pada meningkatnya kemantapan jalan provinsi yang sebelumnya berada di kisaran 76 persen, dan kini terus ditingkatkan secara bertahap," kata Mirza, dalam sambutannya.

Selain infrastruktur darat, Mirza juga menyoroti penguatan konektivitas antarwilayah melalui sektor transportasi.

"Lintasan Bakauheni–Merak yang dilalui lebih dari 25 juta penumpang per tahun mendapat perhatian sebagai jalur strategis nasional, sementara Bandara Radin Inten II didorong kembali optimal sebagai bandara internasional dan reaktivasi Bandara Gatot Soebroto mulai dijalankan demi memperluas akses wilayah tengah dan barat Lampung," tuturnya.

Pemutihan Pajak

Lebih lanjut Mirza menegaskan bahwa pembangunan membutuhkan pembiayaan, namun tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat.

Maka pemprov mengeluarkan kebijakan pemutihan pajak kendaraan bermotor sepanjang Mei-Desember 2025.

"Melalui program pemutihan pajak kendaraan bermotor, lebih dari 1 juta objek pajak mendapatkan keringanan, dan ratusan ribu wajib pajak kembali patuh tanpa tekanan," ucapnya.

Ia menyebut pendekatan tersebut bukan hanya meningkatkan kepatuhan, tetapi juga rasa keadilan dan kepercayaan publik.

Program Desaku Maju

Di saat yang sama, Pemprov memperkuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk memantau harga di seluruh kabupaten dan kota.

Sepanjang 2025, inflasi Lampung disebut berhasil dijaga dalam rentang target nasional sehingga daya beli masyarakat tetap terlindungi, terutama menjelang hari besar keagamaan dan akhir tahun.

Di sektor pertanian, kata Mirza Pemprov menekankan pembangunan Lampung tidak boleh meninggalkan desa.

"Melalui Program Desaku Maju, lebih dari 300 ribu petani mendapat manfaat pupuk organik cair. Puluhan desa percontohan kini memiliki bed dryer yang mampu menurunkan susut pascapanen hingga 20–30 persen sekaligus mengurangi ketergantungan cuaca," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Mirza Soroti Besarnya Aliran Uang Keluar Lampung, Capai Rp100 T per Tahun

Mirza juga menyinggung posisi Lampung sebagai penghasil lebih dari 30 persen produksi singkong nasional, dan menegaskan perlunya harga yang lebih adil, pengawasan tata niaga yang lebih kuat, serta arah hilirisasi agar nilai tambah komoditas tetap tinggal di Lampung.

“Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga keberpihakan kepada petani,” katanya.

Bebaskan Uang Komite

Di bidang pendidikan, kebijakan pembebasan uang komite sekolah negeri disebut membantu ratusan ribu siswa dan orang tua.

"Lebih dari 20 ribu ijazah yang sebelumnya tertahan karena kendala biaya berhasil dibebaskan agar tidak lagi menjadi penghalang masa depan anak-anak Lampung," kata dia.

Pemprov juga sangat mendukung program Sekolah Rakyat untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan menyiapkan program vokasi guna menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan kerja.

Sementara di sektor kesehatan, Mirza menyampaikan penguatan layanan rujukan terus dilakukan, termasuk penanganan penyakit menular seperti TBC, serta peningkatan akses layanan kesehatan di wilayah terluar.

Selain pembangunan fisik dan sektor sosial, Mirza menyebut transformasi pelayanan publik menjadi salah satu pijakan penting.

"Melalui aplikasi Lampung-In, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi, keluhan, dan pengaduan secara langsung kepada pemerintah," ujarnya.

Sepanjang 2025, lanjutnya ribuan laporan masyarakat masuk melalui kanal tersebut dan dijadikan dasar evaluasi kebijakan lintas sektor.

Mirza menegaskan bahwa capaian yang disampaikan bukan hasil kerja satu orang atau satu lembaga, melainkan kerja bersama.

Ia menilai perjalanan satu tahun pemerintahan belum sempurna, tetapi arah pembangunan sudah jelas dan fondasi awal telah diletakkan untuk masa depan Lampung.

“Lampung bergerak, Lampung membangun fondasi, Lampung menyiapkan masa depan."

"Kaleidoskop yang kita saksikan hari ini bukan sekadar rangkuman angka, tetapi potret ikhtiar awal untuk mewujudkan Lampung yang lebih maju dan berkeadilan, Lampung Maju, Menuju Indonesia Emas,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.