Zelensky Bertemu Lagi dengan Trump, Ini Poin Utama yang Diminta Ukraina
December 29, 2025 01:38 AM

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bertemu kembali dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Zelensky tiba di Miami, Florida, AS pada Minggu (28/12/2025) pagi waktu setempat untuk membahas mengakhiri perang Ukraina dengan Rusia.

Dalam perjalanannya ke AS, Zelensky membawa misi penting, yakni jaminan keamanan bagi Ukraina.

Zelensky menyatakan bahwa bagi Ukraina, mengakhiri perang bukan sekadar masalah menghentikan baku tembak, melainkan memastikan Rusia tidak akan melakukan agresi serupa di masa depan.

Hal ini disampaikan Zelensky sebagai respons atas klaim Trump yang berjanji akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam waktu singkat setelah menjabat.

"Jaminan keamanan adalah prioritas utama kami. Kami memahami bahwa tanpa keamanan yang kuat, gencatan senjata apa pun hanya akan menjadi jeda bagi Rusia untuk mempersiapkan serangan yang lebih besar," ujar Zelensky sebelum berangkat ke AS, Sabtu (27/12/2025), dikutip dari The Kyiv Independent.

Zelensky merujuk pada kegagalan Memo Budapest tahun 1994, di mana Ukraina menyerahkan senjata nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan yang terbukti gagal melindungi kedaulatan mereka dari invasi Rusia.

Oleh karena itu, Kyiv kini bersikeras menginginkan perlindungan nyata, baik melalui keanggotaan NATO maupun kesepakatan keamanan bilateral yang mengikat dengan negara-negara Barat.

Meskipun Trump kerap melontarkan kritik terhadap skala bantuan AS ke Ukraina, Zelensky tetap menyatakan keterbukaannya untuk berdiskusi dengan pemerintahan Trump yang baru.

Namun, ia menekankan bahwa perdamaian tersebut haruslah "adil" dan tidak mengorbankan integritas wilayah Ukraina.

Zelensky berharap pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Trump akan mendukung posisi Ukraina yang kuat di meja perundingan, agar Moskow tidak merasa menang di atas penderitaan rakyat Ukraina.

Baca juga: Bom-Bom Rusia Hantam Ibu Kota Ukraina: Kilatan Cahaya Ubah Langit Kiev Jadi Oranye, Listrik Padam

Di sisi lain, Trump belum merinci rencana spesifiknya untuk mengakhiri konflik tersebut.

Hal ini memicu spekulasi di kalangan diplomat internasional mengenai kemungkinan tekanan terhadap Ukraina untuk merelakan sebagian wilayahnya demi mencapai kesepakatan cepat.

Menanggapi hal tersebut, Zelensky tetap pada pendiriannya bahwa jaminan keamanan yang konkret adalah harga mati.

Tanpa perlindungan yang pasti, stabilitas di Eropa Timur dianggap mustahil untuk dicapai dalam jangka panjang.

Rusia Tetap pada Pendiriannya

Moskow telah berulang kali bersikeras agar Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas, bahkan daerah-daerah yang masih berada di bawah kendali Kyiv.

Para pejabat Rusia telah keberatan dengan bagian lain dari proposal terbaru, sehingga menimbulkan keraguan apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan menerima apa pun hasil dari pembicaraan pada hari Minggu itu.

Mengutip Reuters, Putin mengatakan pada hari Sabtu bahwa Moskow akan terus melancarkan perangnya jika Kyiv tidak segera mencari perdamaian.

Rusia telah terus maju di medan perang dalam beberapa bulan terakhir, dan pada hari Minggu mengklaim kendali atas beberapa permukiman lagi.

Sementara itu, Zelensky berharap dapat melunakkan usulan AS agar pasukan Ukraina menarik diri sepenuhnya dari Donbas.

Jika gagal, Zelensky mengatakan bahwa seluruh rencana 20 poin tersebut, hasil dari negosiasi selama berminggu-minggu, harus diajukan ke referendum.

Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa para pemilih Ukraina mungkin akan menolak rencana tersebut.

Sekutu Eropa, meskipun terkadang tidak dilibatkan, telah meningkatkan upaya untuk merumuskan garis besar jaminan keamanan pasca-perang bagi Kyiv yang akan didukung oleh Amerika Serikat.

Pada hari Minggu, menjelang pertemuannya dengan Trump, Zelensky mengatakan bahwa ia telah melakukan percakapan telepon terperinci dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

Trump dan Zelensky juga diperkirakan akan melakukan panggilan telepon dengan para pemimpin Eropa selama pertemuan mereka di Florida, kata seorang juru bicara presiden Ukraina.

(Tribunnews.com/Whiesa)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.