Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Petugas gabungan kembali menemukan sejumlah korban banjir dalam dua hari terakhir yakni pada Sabtu -Minggu (27-28/12/2025), dalam kondisi meninggal dunia pasca sebulan bencana banjir.
Korban diduga terseret arus deras saat banjir melanda permukiman warga di sejumlah wilayah terdampak pada 26 November 2025.
“Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada 26 November 2025, masih menyisakan duka mendalam,” ujar Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, SE, MM kepada Serambinews.com, Senin (28/12/2025).
Pasalnya, kata Ayahwa--sapaan akrab Bupati Aceh Utara, setelah lebih dari sebulan proses pencarian berlangsung, tim gabungan kembali menemukan korban banjir yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan diduga terseret arus saat banjir terjadi.
“Hingga saat ini, tercatat 213 orang meninggal dunia, termasuk temuan terbaru tersebut,” ujar Ayahwa.
Baca juga: Selama 19 Hari Pencarian, 164 Korban Banjir Ditemukan Meninggal, Enam Masih Hilang
Sementara itu, enam orang sebelumnya dilaporkan hilang, dengan proses pencarian yang terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Bencana ini juga menyebabkan 2.127 orang mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis
Secara keseluruhan, banjir tersebut telah berdampak besar terhadap masyarakat yaitu sebanyak 124.549 kepala keluarga (KK) atau 433.064 jiwa, terdampak langsung.
Banjir merendam permukiman warga, merusak rumah, serta melumpuhkan aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah terdampak.
Selain itu, sebanyak 19.047 KK atau 67.876 jiwa, terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Pemerintah bersama relawan telah menyiapkan pos-pos pengungsian guna memenuhi kebutuhan dasar para penyintas.
Baca juga: Memilukan! Nenek Korban Banjir Ditemukan Meninggal, Diduga Terseret Arus Usai Minta Nasi ke Tetangga
Kelompok rentan menjadi perhatian utama dalam penanganan bencana.
Yaitu tercatat 1.433 ibu hamil, 9.525 balita, 6.895 lansia, serta 513 penyandang disabilitas terdampak dan membutuhkan penanganan khusus, baik dari sisi kesehatan, logistik, maupun perlindungan sosial.
Pemerintah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan terus melakukan upaya evakuasi lanjutan, pencarian korban, pendistribusian bantuan, serta pelayanan kesehatan.
“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan masih tinggi di sejumlah wilayah.
Baca juga: Bahlil Bantu 1000 Genset dan 3000 Kompor Gas untuk Korban Banjir Aceh dan Sumatera
Penanganan darurat dan pemulihan pascabencana terus dioptimalkan agar para korban dapat segera kembali menjalani kehidupan secara normal, aman, dan layak,” pungkas Ayahwa.(*)