BTN Kuasai Penyaluran KPR Subsidi, Perbankan Genjot Target 2026, BNI Siap Salurkan 17.356 KPR FLPP
December 29, 2025 06:03 AM

TRIBUN-BALI.COM – Sejumlah perbankan ancang-ancang memasang target pada tahun 2026. Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menegaskan posisinya sebagai bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbesar di Indonesia.

Hingga 22 Desember 2025, BTN telah merealisasikan pembiayaan bagi 128.608 unit rumah subsidi atau setara 46,7 persen dari total penyaluran nasional yang mencapai 270.985 unit. 

Data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat, BTN berada di urutan pertama dari 39 bank penyalur KPR Sejahtera FLPP. Rumah subsidi yang dibiayai BTN dibangun oleh 8.058 pengembang dari total 13.118 perumahan, tersebar di 33 provinsi serta 401 kabupaten dan kota.

Anak usaha BTN, PT Bank Syariah Nasional (BSN), saat masih berstatus Unit Usaha Syariah BTN, menjadi penyalur terbesar kedua dengan realisasi 59.463 unit. Jika digabung, total penyaluran BTN dan BSN sepanjang 2025 mencapai 188.071 unit.

Atas torehan ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan apresiasi dan menyebut BTN sebagai mitra kunci dalam pemenuhan kebutuhan rumah rakyat.

Baca juga: ANCAMAN Kekerasan & Impunitas Masih Hantui Jurnalis di Bali, Perusahaan Media Juga Harus Lindungi!

Baca juga: 500 Kilogram Kopra Hangus Terbakar di Jembrana, Api Tiba-Tiba Sudah Membesar

Ia menegaskan optimisme pemerintah untuk mengejar target nasional 350.000 unit rumah subsidi pada 2026. “Semoga kita bisa bantu rakyat, karena perbankan merupakan ekosistem yang sangat penting,” ujar Maruarar dalam siaran pers, Selasa (23/12).

Pada kesempatan yang sama, BTN menjadi satu dari 10 bank penyalur dengan realisasi tertinggi yang menandatangani perjanjian kerja sama penyaluran FLPP tahun 2026.

Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mengoptimalkan penyaluran KPR Subsidi.

Saat ini, porsi KPR Subsidi telah mencapai 64?ri total portofolio KPR BTN. Menurutnya, pertumbuhan KPR Subsidi tetap stabil sepanjang 2025 meski tantangan cuaca dan kendala perizinan masih menghambat sejumlah proyek perumahan.

“Permintaan terus meningkat dan BTN siap menyalurkan sesuai pipeline yang tersedia. Kami akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan pengembang agar penyaluran lebih efektif tahun depan,” ujarnya.

BTN juga berencana memperluas jangkauan calon debitur melalui kerja sama dengan berbagai institusi dan korporasi besar yang memiliki banyak karyawan. “Potensinya sangat besar jika kami bisa menjadi bank utama dalam layanan transaksi dan pembiayaan bagi mereka,” tambah Hirwandi.

Sementara itu, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho memastikan penyaluran KPR FLPP 2026 akan dimulai lebih cepat, yakni pada awal Januari. Ia berharap percepatan ini mendorong pengembang untuk lebih sigap merampungkan proyek hunian. “Ini pertama kalinya pencairan bisa dilakukan sejak awal Januari, jadi proyek yang masih tahap finishing silakan diteruskan,” kata Heru. 

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya mendukung agenda perumahan nasional dengan memperluas penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dukungan ini menjadi bagian dari kontribusi BNI dalam menyukseskan Program 3 Juta Rumah guna menekan backlog perumahan nasional. Komitmen tersebut tercermin dari partisipasi BNI dalam pelaksanaan akad massal KPR FLPP sebanyak 50.030 unit rumah yang dirangkai dengan serah terima kunci pada 2025. 

Sebanyak 300 akad dilaksanakan secara langsung di lokasi dengan melibatkan 11 bank penyalur, sementara 49.730 akad lainnya dilakukan secara daring oleh 39 bank penyalur di 33 provinsi pada 110 titik kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

“BNI berkomitmen terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mempercepat penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi MBR melalui pembiayaan KPR FLPP yang mudah, cepat, dan akuntabel,” ujar Putrama dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12).

Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan pula serah terima kunci secara simbolis kepada 10 perwakilan MBR dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari tenaga pendidik, pelaku UMKM, buruh, nelayan, hingga anggota TNI.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, BNI kembali memperoleh mandat penyaluran 17.356 unit KPR FLPP pada 2026 setelah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dan BP Tapera.

BNI termasuk dalam 10 bank dengan kuota FLPP terbesar dan diwakili Direktur Network & Retail Funding Rian Eriana Kaslan. Penandatanganan disaksikan Menteri PKP Maruarar Sirait dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho. Rian menyatakan penugasan tersebut merupakan kesinambungan peran BNI sebagai agen pembangunan di sektor perumahan.

“Dengan jaringan BNI yang tersebar nasional dan sinergi erat bersama BP Tapera serta Kemen PKP, kami optimistis penyaluran FLPP 2026 dapat berjalan tepat sasaran, prudent, dan memberi kemudahan bagi MBR memiliki rumah pertama,” ujarnya. (kontan)

Peran Jaringan Seluruh Area Kerja

Sementara itu, ke depan, BNI akan terus mengoptimalkan peran jaringan kantor dan seluruh area kerja untuk mendukung program perumahan nasional, mulai dari kesiapan debitur, dukungan teknis pelaksanaan akad secara hibrid, hingga edukasi yang komprehensif kepada masyarakat mengenai manfaat dan skema pembiayaan KPR FLPP.

Melalui kontribusi berkelanjutan di sektor perumahan, BNI menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga turut membangun fondasi kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya mendukung agenda perumahan nasional dengan memperluas penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dukungan ini menjadi bagian dari kontribusi BNI dalam menyukseskan Program 3 Juta Rumah guna menekan backlog perumahan nasional.

Komitmen tersebut tercermin dari partisipasi BNI dalam pelaksanaan akad massal KPR FLPP sebanyak 50.030 unit rumah yang dirangkai dengan serah terima kunci pada 2025. Akad massal ini digelar secara hibrid dan dipusatkan di Perumahan Pondok Banten Indah, Serang, Banten, Sabtu (20/12).

Sebanyak 300 akad dilaksanakan secara langsung di lokasi dengan melibatkan 11 bank penyalur, sementara 49.730 akad lainnya dilakukan secara daring oleh 39 bank penyalur di 33 provinsi pada 110 titik kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, BNI kembali memperoleh mandat penyaluran 17.356 unit KPR FLPP pada 2026 setelah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dan BP Tapera. Penandatanganan dilakukan di Kantor Pusat BP Tapera, Jakarta, Selasa (23/12/2025), bersama 43 bank penyalur. BNI termasuk dalam 10 bank dengan kuota FLPP terbesar. (kontan)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.