5 Jembatan Baru di Kabupaten Mojokerto Diresmikan, Akses Jalan Lancar Dorong Ekonomi Positif
December 29, 2025 04:32 PM

 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa (Gus Barra) meresmikan 5 jembatan baru di penghujung tahun 2025.

Kelima infrastruktur yang diresmikan meliputi Jembatan Lebaksono, Jembatan Jurang III, Jembatan Talunbrak, Jembatan Buntut II dan Jembatan Swideng.

Bupati Gus Barra mengatakan, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR telah menuntaskan pembangunan 5 jembatan salah satunya adalah Jembatan Lebaksono di Kecamatan Pungging. 

Baca juga: Awas Rem Blong, Volume Kendaraan Naik 80 Persen di Jalur Wisata Mojokerto-Kota Batu Via Cangar-Pacet

Pembangunan infrastruktur jembatan, merupakan komitmen Pemda untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto. 

"Adanya pembangunan 5 jembatan yang sudah tuntas ini, dapat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto. Memudahkan akses memperlancar aktivitas masyarakat dan meningkatkan produktivitas," kata Gus Barra saat meresmikan secara simbolis 5 proyek infrastruktur di Jembatan Lebaksono, Pungging, Senin (29/12/2025).

Tinjau Pembangunan Jembatan Lebaksono

Bupati Gus Barra bahkan mengecek langsung hasil pembangunan infrastruktur jembatan Lebaksono. 

Dirinya kagum dengan konstruksi jembatan yang kokoh, sangat berbeda jika dibandingkan dengan jambatan lama.

Baca juga: 8 Proyek Infrastruktur Tuntas, Pemkab Mojokerto: Bisa Airi Lahan Pertanian Produktif di 6 Kecamatan

Jembatan lama Lebaksono dibangun dalam proyek Inpres, pada April tahun 1980 silam atau sekitar 46 tahun dan baru direvitalisasi total pada tahun 2025 ini.

"Kami juga sudah melihat tadi struktur bangunan (Jembatan) sangat kokoh. Jembatan ini dibangun sekitar tahun 80 an, dan selama hampir 46 tahun ini baru dapat membangun lagi jembatan Lebaksono," ujar Bupati Mojokerto.

Gus Barra juga mengapresiasi sinergitas Forkompinda di antaranya Kepolisian, dan Kejaksaan yang turut mendukung proyek strategis daerah.

Dirinya berharap tahun depan, Dinas PUPR dalam pembangunan infrastruktur baik berupa jalan dan jembatan, irigasi, drainase terus ditingkatkan.

"Karena semuanya itu adalah sarana prasarana yang sangat dinanti dan diharapkan oleh masyarakat Kabupaten Mojokerto. Jadi jangan kecewakan masyarakat, untuk tahun depan terus lakukan yang terbaik, monitoring kualitas, mutu serta perhatikan proses pengerjaannya," tukasnya.

Dukung Perekonomian di Kabupaten Mojokerto

Plt Kepala PUPR Kabupaten Mojokerto, Anik Mutammima Kurniawati mengungkapkan, pembangunan jembatan tahun ini yang telah rampung meliputi empat jembatan dari anggaran APBD Pemkab Mojokerto dan satu jembatan (Talunbrak) dari  pemerintah pusat melalui BNPB.

Seluruh pembangunan dan rekontruksi jembatan pada tahun 2025, dengan lebar 6-8 meter dan total panjang total 155 meter.

"Dengan pembangunan jembatan dapat mendukung perekonomian di Kabupaten Mojokerto, peningkatan pangan dan memanimalisir bencana. Untuk pembangunan jembatan Lebaksono dengan anggaran sekitar Rp 9,6 miliar," pungkas Anik.

Anik mengungkapkan, Jembatan Lebaksono sebelumnya memiliki bentang 48 meter dan lebar 5 meter dengan kontruksi beton.

Setelah dibangun dengan kontruksi rangka baja, Jembatan Lebaksono di Kecamatan Pungging kini menjadi lebar 7 meter dengan bentang 60 meter.

"Jembatan Lebaksono berfungsi menghubungkan akses  masyarakat dari Kecamatan Mojosari, Pungging dan Kecamatan Trawas," bebernya.

Menurut Anik, jembatan Jurang III di Kecamatan Ngoro sebelum dibangun menggunakan konstruksi komposit dengan panjang 11 meter dan lebar 6 meter. 

Usai dibangun, bentang jembatan jurang III menjadi 12 meter dan lebar 7,6 meter, dengan konstruksi komposit baja dan beton.

"Akses ini menghubungkan Kecamatan Mojosari, Pungging dan Kecamatan Ngoro terutama menuju kawasan industri NIP," tukasnya.

Hubungkan Akses Masyarakat

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya menambahkan, sebelum dilakukan pembangunan jembatan Buntut II di Kecamatan Bangsal, memiliki dimensi panjang 4 meter dan bentang 3 meter dengan kontruksi beton.

Setelah dibangun, kini jembatan Buntut II mempunyai bentang 8 meter dan lebar 5,5 meter dengan konstruksi komposit baja dan beton. 

"Jembatan ini berfungsi menghubungkan akses masyarakat dari Desa Ngrowo Kecamatan Sooko, menuju Desa Tinggarbuntut," jelas Henri.

Spesifikasi Jembatan

Henri memaparkan, Jembatan Talunbrak di Kecamatan Dawarblandong sebelum dibangun mempunyai panjang 65 meter, dengan lima bentang berupa dua abutmen dan 4 pilar serta lebar 2 meter konstruksi besi WF berlantai kayu.

Setelah dibangun, jembatan Talunbrak berubah drastis dengan lebar 7 meter dan panjang 60 meter, untuk lebar efektif 6 meter terdapat trotoar 0,50 meter pada masing-masing kanan kiri jembatan menggunakan konstruksi rangka baja. 

Fungsi jembatan menghubungkan akses masyarakat dari Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto menuju Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik.

Kemudian, Jembatan Swideng di Kecamatan Trowulan sebelum dibangun memiliki dimensi panjang 4 meter dan lebar 3 meter dengan konstruksi beton.

Setelah dibangun jembatan Swideng menjadi panjang 8 meter dan lebar 8 meter dengan konstruksi komposit baja dan beton.

"Jembatan Swideng berfungsi menjadi akses lalu lintas, yang menghubungkan Kecamatan Trowulan menuku Kecamatan Sooko," tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.