Astra Bersama Komunitas Desa dalam Perjalanan Pemberdayaan Berkelanjutan di Tahun 2025
December 29, 2025 05:47 PM

SURYA.CO.ID, JAKARTA - Sepanjang tahun 2025, program kontribusi sosial Astra di empat pilar utama yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan yang berfokus pada penguatan masyarakat desa.

Program ini dirancang untuk dapat memberikan manfaat langsung, sekaligus dampak positif jangka panjang bagi masyarakat desa di berbagai daerah di Indonesia.

Keempat pilar utama tersebut terintegrasi dalam program unggulan berbasis komunitas Astra, yaitu Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, serta program pengembangan kampung dan desa melalui Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra.

“Melalui pendampingan yang konsisten dan kolaboratif, Astra berupaya menciptakan program unggulan berbasis komunitas desa yang diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan masa depan. Ketika komunitas memiliki kapasitas, inovasi, dan kesempatan untuk tumbuh melalui penguatan potensi dan kemandirian desa, dampak sosial yang tercipta akan lebih berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro.

Hingga akhir tahun 2025, apresiasi SATU Indonesia Awards telah diberikan kepada 79 penerima apresiasi tingkat nasional, dan 713 penerima apresiasi tingkat provinsi sebagai bentuk dukungan Astra terhadap generasi muda penggerak perubahan di komunitasnya.

Sejalan dengan semangat penguatan ekosistem pemberdayaan masyarakat, peran generasi muda penggerak perubahan penerima SATU Indonesia Awards diintegrasikan ke dalam program Kampung dan Desa binaan Astra.

Diluncurkan pada 2018, Desa Sejahtera Astra melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up serta Kelompok Usaha Desa (KUD), dengan pengembangan produk unggulan desa binaan Astra yang terbagi dalam tiga klaster utama, yaitu pertanian dan produk olahannya, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya dan budaya.

Melalui integrasi antara penguatan kapasitas komunitas dan dukungan terhadap penggerak perubahan di tingkat desa, hingga akhir 2025 Astra melalui Desa Sejahtera Astra telah menjangkau lebih dari 210.426 penerima manfaat di berbagai sektor, mendampingi lebih dari 1.515 kampung dan desa di sejumlah provinsi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan aktivitas ekspor yang mencapai Rp411 miliar.

KAMPUNG BERSERI ASTRA - Tokoh Penggerak Kampung Berseri Astra Rammang-Rammang, Zainal Abidin (tengah), bersama masyarakat dalam upaya menjaga kawasan karst Rammang-Rammang sekaligus mendorong lingkungan desa wisata yang bersih, sehat dan berkelanjutan.
KAMPUNG BERSERI ASTRA - Tokoh Penggerak Kampung Berseri Astra Rammang-Rammang, Zainal Abidin (tengah), bersama masyarakat dalam upaya menjaga kawasan karst Rammang-Rammang sekaligus mendorong lingkungan desa wisata yang bersih, sehat dan berkelanjutan. (istimewa/Adv)

Pada pilar kesehatan, Astra menjalankan berbagai program yang berfokus pada ibu, anak, dan remaja serta masyarakat sekitar. Seperti di Desa Sejahtera Astra Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan, pendekatan kesehatan dilakukan seiring dengan pengembangan desa wisata melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan sanitasi lingkungan, serta pengelolaan kebersihan kawasan wisata guna menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat dan pengunjung.

Pada pilar pendidikan, Astra berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

WARISAN BUDAYA - Proses membatik bantengan, warisan budaya khas Desa Sejahtera Astra Bumiaji, Kota Batu, yang berkembang melalui penguatan literasi, pendidikan komunitas dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan daya saing masyarakat desa,
WARISAN BUDAYA - Proses membatik bantengan, warisan budaya khas Desa Sejahtera Astra Bumiaji, Kota Batu, yang berkembang melalui penguatan literasi, pendidikan komunitas dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan daya saing masyarakat desa, (istimewa/Adv)

Di Desa Sejahtera Astra Bumiaji, Kota Batu, ruang belajar komunitas dikembangkan sebagai pusat literasi dan penguatan kapasitas masyarakat melalui peran Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2017 Bidang Kewirausahaan Anjani Sekar Arum, yang mendorong pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas agar masyarakat desa dapat tumbuh mandiri, berinovasi dan berdaya saing secara berkelanjutan. 

Selain itu, penguatan pendidikan juga dilakukan melalui peningkatan literasi digital dan kapasitas pembelajaran berbasis teknologi, seperti yang dilakukan oleh Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2023 Bidang Teknologi Reza Permadi.

Melalui pendekatan pendidikan berbasis digital, salah satunya di Desa Sejahtera Astra Bugisang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, program ini mampu meningkatkan pendapatan desa sekitar Rp50–60 juta dalam satu tahun melalui perluasan pasar dan pengembangan paket wisata berbasis edukasi.

Pada pilar lingkungan, pemulihan ekosistem dan penerapan praktik berkelanjutan berbasis masyarakat terus diperkuat.

Salah satu contohnya melalui peran Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2017 Bidang Lingkungan, Ritno Kurniawan yang juga merupakan Tokoh Penggerak Desa Sejahtera Astra Padang Pariaman, Sumatra Barat, yang mendorong transformasi mata pencaharian masyarakat dari pembalakan liar menjadi ekowisata berkelanjutan.

Melalui pengembangan Ekowisata Nyarai, sekitar 170 warga atau sekitar 80 persen di antaranya mantan pembalak liar beralih profesi menjadi pemandu wisata, sehingga pelestarian hutan berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Melalui pilar kewirausahaan, Astra mendorong penguatan ekonomi lokal berbasis potensi unggulan desa dan perluasan akses pasar.

Salah satu contohnya melalui peran Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2016 Bidang Kewirausahaan Akhmad Sobirin dan Tokoh Penggerak Desa Sejahtera Astra Semedo, Banyumas, yang berhasil meningkatkan nilai tambah produk gula semut berbasis komunitas.

Kelompok tani yang awalnya beranggotakan 25 orang berkembang menjadi lebih dari 1.500 petani, dengan peningkatan nilai jual dari sebelumnya Rp 2.000–5.000 per kilogram (kg), menjadi produk gula semut berkualitas ekspor dengan harga hingga Rp 15.000 per kg.

Upaya tersebut sejalan dengan pengembangan kewirausahaan desa lainnya. Desa Sejahtera Astra Purworejo, Jawa Tengah, mencatatkan ekspor produk Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew ke Eropa dan Amerika Serikat dengan nilai Rp 43,52 miliar, disertai peningkatan pendapatan masyarakat hingga 70 persen.

Sementara itu, Desa Sejahtera Astra Pandeglang, Banten, mencatatkan pelepasan ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam.

Di wilayah lain, Desa Sejahtera Astra Bajawa, Nusa Tenggara Timur, berhasil mengekspor 15 ton kopi ke Thailand dengan nilai lebih dari Rp1,65 miliar, yang melibatkan lebih dari 200 petani.

Capaian di berbagai wilayah tersebut, menunjukkan bahwa pemberdayaan komunitas yang dilakukan secara konsisten, kolaboratif, dan berbasis kebutuhan lokal mampu menghadirkan perubahan yang nyata.

Dengan mengintegrasikan empat pilar kontribusi sosial, Astra terus membangun fondasi pembangunan komunitas yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada keberlanjutan dampak bagi generasi saat ini dan mendatang.

Astra akan terus memperkuat pemberdayaan komunitas melalui integrasi inisiatif dalam payung Desa Sejahtera Astra, sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. (*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.