Sosok Nurul Oriana, Ibu-ibu di Riau Sempat Curhat Anak Dikeluarkan dari Sekolah Setelah Posting MBG
December 29, 2025 04:38 PM

 

TRIBUNTRENDS.COM - Viral curhatan seorang ibu bernama Nurul Oriana yang mengaku anaknya dikeluarkan dari sekolah setelah ia posting soal Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Nurul Oriana adalah warga Desa Ranah Baru, Kecamatan Kampar, Riau.

Pada Rabu (24/12/2025) lalu, ia mengunggah foto paket MBG yang diterima anaknya yang masih PAUD.

"Rapelan MBG untuk 5 hari," tulus Nurul Oriana diikuti emoji tertawa.

Dua hari setelahnya, Nurul kembali mengunggah foto yang sama, namun dengan cerita yang berbeda.

KASUS VIRAL MBG - Kolase potret Nurul Oriana dan foto MBG yang ia posting di Facebook (Facebook/Nurul Oriana)

Dalam unggahan itu, Nurul memberi peringatan kepada orangtua yang lainnya.

Baca juga: Purbaya Tolak Alihkan Anggaran MBG untuk Banjir Sumatera, Dana Makan Siang Gratis Haram Disentuh

Ia meminta agar para ortu berhati-hati jika ingin memposting soal MBG.

Nurul mengaku mendapat ancaman setelah ia memposting soal MBG melalui Facebook.

"PENGUMUMAN UNTUK SEMUANYA:

HATI⊃2; UNTUK YANG MEMPOSTING TENTANG MBGJANGAN SAMPAI SEPERTI SAYA.

SAYA PRIBADI SUDAH KENA ANCAMAN KARENA MEMPOSTING MBG KEMAREN.

TIDAK BOLEH MEMPOSTING NYA LAGI. APA YANG DAPAT TERIMA SAJA APA ADANYA, BERAPAPUN NOMINAL NYA

pak probowo

pak dedi mulyadi

TOLONGGGG!!! 

SAYA PRIBADI DAPAT ANCAMAN," tulisnya lagi.

Masih di hari yang sama, Nurul mengunggah foto putri kecilnya.

Baca juga: Program MBG Pantang Berhenti di Tengah Libur Panjang, Murid Dipersilakan Ambil di Sekolah

Ia mengaku sang anak sampai dikeluarkan dari sekolah gara-gara Nurul posting soal MBG.

"Untuk anak ku AIRA, gpp kita gak sekolah dulu ya nak... maafkan bunda imbas nya ke kamu. 

Bunda pun gak tau kesalahan bunda entah dimana? toh tidak pernah menyenggol nama/menyebut merek. 

Bunda kena ancaman dan kamu di keluarkan disekolah. 

Doakan mereka yg telah menzholimi kita.  Love you syg bunda zunaira alessia afrina," tulis Nurul.

Selain curhat dalam tulisan, Nurul juga curhat dalam sebuah video sambil menangis.

Dengan menggunakan bahasa Melayu Kampar, Nurul bahkan menyampaikan curahan hatinya sambil menangis dan meminta pertolongan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui media sosial.

“Karena postingan MBG, saya kena ancam, Pak Prabowo. 

Saya tidak tahu apa masalahnya. Sehingga anak saya jadi korban diberhentikan dari sekolah PAUD. 

Tidak tahu ke depannya anak saya. Kasihan sama anak saya, Pak Prabowo,” ujar Nurul.

Sudah Diselesaikan

Dikutip dari Kompas.com, masalah antara Nurul dengan PAUD tempat anaknya sekolah ini sudah diselesaikan.

Mediasi dilakukan dalam pertemuan di Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar dan diselesaikan secara damai.

Baca juga: Prabowo Jenguk Siswa Korban Tabrakan Mobil MBG, Janji Kirim Bubur Ayam: Gigi Belum Kuat Ngunyah

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kampar AKP Gian Wiatma Jonimandala mengatakan permasalahan yang terjadi hanya sebatas miskomunikasi. 
“Miskomunikasi saja. Sama-sama emosi. Tadi kita sudah lakukan pertemuan bersama, alhamdulillah sudah diselesaikan. Berakhir damai,” kata Gian kepada Kompas.com, Senin.

Dalam pertemuan itu, semua pihak terkait menyelesaikan masalah secara damai tanpa dibawa ke ranah hukum.

KASUS NURUL ORIANA - Foto bersama usai persoalan MBG diselesaikan secara damai, di Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, Riau, Senin (29/12/2025).
KASUS NURUL ORIANA - Foto bersama usai persoalan MBG diselesaikan secara damai, di Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, Riau, Senin (29/12/2025). (Kompas.com/Polres Kampar)

Dinas Pendidikan Kampar juga menegaskan bahwa putri Nurul Oriana tidak dikeluarkan dari sekolah.

Permasalahan dinilai murni akibat kesalahpahaman informasi antara orangtua murid dan pihak terkait mengenai mekanisme distribusi MBG.

Pihak pengelola MBG Kampar menjelaskan bahwa distribusi MBG untuk anak PAUD dilakukan tiga kali dalam seminggu. 

Pada pekan lalu, karena terdapat dua hari libur, MBG dihitung untuk Selasa, Rabu, dan Jumat, sementara hari Senin tetap diberikan dengan menu basah. 
Anggaran MBG untuk anak PAUD sebesar Rp 8.000 per anak per hari. Jika anggaran harian tidak habis, sisa dana tetap tersimpan di rekening virtual dapur MBG.

Sementara itu, Nurul Oriana menjalaskan ia salah paham dengan MBG sang anak yang diterima.

Ia menerima tiga paket MBG berupa makanan kering yang terdiri dari satu kotak susu kecil, satu kue, satu bungkus kacang tanah, dan buah.

Nurul mengira MBG itu adalah rapelan untuk lima hari, padahal paket yang diterima sebenarnya hanya untuk tiga hari.

Setelah mendapat penjelasan, Nurul mengakui kekeliruan, menyampaikan permohonan maaf, dan telah melakukan klarifikasi atas unggahan yang sempat menimbulkan kegaduhan tersebut. (Tribun Trends/Kompas)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.