PSM Makassar Kebanjiran Denda Jelang Lawatan ke Markas Borneo FC di Pekan 16 Super League
December 29, 2025 04:59 PM

TRIBUNKALTIM.CO - PSM Makassar menghadapi ancaman sanksi jelang laga penting melawan Borneo FC pada lanjutan Super League 2025/2026.

Duel Borneo FC vs PSM Makassar di pekan ke-16 Super League, digelar di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (3/1/2026).

Juku Eja berpotensi kembali dijatuhi denda oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI usai kekalahan 0-1 dari Persib Bandung pada laga tunda pekan kedelapan.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (27/12/2025), lima pemain PSM Makassar tercatat menerima kartu kuning.

Baca juga: FOTO-FOTO: Borneo FC Kecolongan di Menit Akhir, Malut United Berpesta di Gelora Kie Raha

Mereka adalah Akbar Tanjung, Syahrul Lasinari, Daisuke Sakai, Savio Roberto, dan Resky Fandi.

Sesuai Kode Disiplin PSSI, tim yang menerima lima kartu kuning atau lebih dalam satu pertandingan dikenai denda sebesar Rp50 juta.

Artinya, PSM kembali terancam sanksi finansial di tengah persiapan menghadapi Borneo FC.

“Tim yang mendapatkan lima kartu kuning atau lebih dalam satu pertandingan dikenakan denda Rp50 juta,” bunyi regulasi Komdis PSSI.

Baca juga: Pelatih Borneo FC Fabio Lefundes Nilai Wasit tak Maksimalkan VAR Usai Takluk Dari Malut United

Jika sanksi tersebut resmi dijatuhkan, maka total denda yang telah dikeluarkan PSM Makassar hingga pekan ke-15 Super League 2025/2026 akan menembus angka Rp500 juta.

Sejauh ini, denda terbesar diterima PSM akibat pelanggaran lima kartu kuning dalam satu laga dengan nilai Rp250 juta.

Selain itu, PSM juga membayar Rp150 juta akibat ulah suporter yang menyalakan flare dan memasuki area lapangan saat menghadapi Madura United pada pekan ke-11 di Stadion BJ Habibie, Parepare.

Insiden suporter kembali terjadi saat PSM menjamu Persebaya Surabaya pada laga tunda pekan keempat, ketika penonton di Tribune VIP dan Tribune Timur melempar botol ke arah lapangan.

Baca juga: Ditekuk Malut United 3-2, Borneo FC Dikudeta Persib dari Puncak Klasemen

Tak hanya itu, PSM juga dikenai denda Rp50 juta akibat keterlambatan menyetor e-startlist saat menghadapi PSBS Biak pada pekan ke-13, serta sanksi Rp50 juta lainnya akibat tindakan tidak sportif Yuran Fernandes ketika melawan Persija Jakarta pada 21 September 2025.

Pengamat sepak bola Assegaf Razak menilai kartu kuning merupakan risiko yang kerap tak terhindarkan dalam pertandingan dengan intensitas tinggi.

“Pemain tentu tidak ingin mendapat kartu, tapi dalam kondisi tertentu mereka terpaksa melakukan pelanggaran demi mencegah peluang berbahaya,” ujar Assegaf, dilansir dari Tribun-Timur.com.

Musim ini, PSM Makassar menjadi salah satu tim dengan koleksi kartu kuning terbanyak, yakni 43 kartu.

Baca juga: Jam Tayang Malut United vs Borneo FC di Laga Tunda Pekan 8 Super League dan Prediksi

Jumlah tersebut kontras dibanding musim 2024/2025, di mana Juku Eja dikenal sebagai salah satu tim paling sportif.

Menurut Assegaf, meningkatnya tensi dan tekanan kompetisi membuat emosi pemain lebih sulit dikendalikan, terutama dalam situasi krusial.

“Situasi sulit di lapangan kadang membuat emosi tak terbendung. Di sinilah pemain harus saling mengingatkan agar tetap tenang,” ujarnya.

Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin, sebelumnya juga menegaskan pentingnya meminimalkan pelanggaran, terutama menjelang laga-laga krusial seperti menghadapi Borneo FC.

Baca juga: Ditekuk Malut United 3-2, Borneo FC Dikudeta Persib dari Puncak Klasemen

“Kami ingin pemain tetap berjuang maksimal, tapi juga harus mengantisipasi masalah kartu. Ini penting untuk keberlangsungan tim,” kata Fajrin.

Ia juga mengingatkan suporter agar tidak kembali melakukan pelanggaran yang berujung sanksi berat.

“Kami harap tidak terulang. Kalau sampai terjadi lagi, bukan tidak mungkin sanksinya lebih berat, seperti larangan penonton atau laga usiran,” ujarnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.