TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Makassar - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM), Amal Said atau AS, berharap ada penyelesaian secara kekeluargaan alias damai, atas kasus yang kini dialaminya.
Dosen Amal Said sempat viral di media sosial lantaran terekam kamera CCTV diduga meludahi kasir swalayan.
Dalam video yang viral tersebut, Dosen Amal Said disebut menyerobot antrean, lalu tak terima lantaran ditegur kasir.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Surya.co.id, Amal pun angkat bicara setelah videonya yang memperlihatkan aksi meludahi kasir swalayan viral di media sosial.
Amal menyebut peristiwa tersebut berdampak serius pada reputasi dan kariernya sebagai tenaga pendidik.
Ia mengaku terpukul karena kejadian singkat itu dinilai merusak rekam jejak puluhan tahun pengabdiannya di dunia akademik.
"Sekarang ini sudah rusak nama saya, bahkan mungkin juga berakibat ke tempat kerja saya ini. Rusak sekali saya ini. Satu detik saya berbuat itu, 33 tahun saya pegawai, mengajar, ribuan mahasiswa saya selesaikan, masa sedetik itu rusak segalanya, tidak sebanding," kata Amal dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (28/12/2025).
Amal mengatakan, kasus yang telah dilaporkan ke kepolisian tersebut sebaiknya tidak berlarut-larut.
Ia berharap persoalan dapat diselesaikan melalui jalur kekeluargaan demi menghindari dampak yang lebih luas bagi semua pihak.
Selain itu, ia juga meminta agar kasir perempuan berinisial N (21) turut menyadari dan mengakui adanya kesalahan dalam peristiwa tersebut.
"Harapan saya, orang itu juga harus sadar, mengakui juga dirinya punya kekhilafan, kita kan manusia bisa saling khilaf dalam kondisi tertentu. Saya tidak mau kasi panjang masalah, kalau bisa diselesaikan baik-baik saja, dosa-dosa saya tanggung sendiri," ujar Amal.
Terkait kronologi kejadian, Amal membantah tudingan menyerobot antrean di kasir. Ia menegaskan telah mengantre seperti pelanggan lain sejak awal.
"Awalnya memang saya singgah untuk membeli cemilan, setelah saya ambil belanjaan, turunlah saya ke kasir, saya antre di situ, saya sama sekali tidak menyerobot, saya ikut antrean," ucap Amal.
Menurutnya, situasi berubah ketika ia melihat kasir lain yang antreannya kosong sehingga ia memutuskan berpindah demi mempercepat proses pembayaran.
Baca juga: Kondisi Kasir yang Diludahi Dosen UIM Amal Said, Masih Syok
Amal mengungkapkan, perpindahannya ke kasir lain justru memicu teguran yang menurutnya disampaikan dengan cara tidak pantas. Ia merasa harga dirinya direndahkan, terutama sebagai orang yang lebih tua.
"Saya liat ada kasir yang sudah kosong antreannya, jadi maksud saya supaya lebih ringkas apalagi masih ada orang di belakang saya, akhirnya saya ke sebelah ke kasir yang sudah kosong antreannya," jelas dia.
Amal menyampaikan, pelayanan petugas kasir swalayan saat itu profesional seperti biasa. Tepat saat belanjaan Amal hendak dibungkus oleh petugas lainnya, dia pun ditegur karena dianggap menyerobot antrean.
"Pas saya di depan petugas yang packing belanjaan saya itu, di situ saya mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh petugas itu."
"Dia bilang ke saya, 'Kenapa Bapak tidak antre?', jadi saya bingung, harus antre bagaimana? Sementara kasir yang saya tempati kosong," kata Amal.
Petugas itu pun mengarahkan Amal untuk tetap mengantre di tempat awalnya.
Di situ, Amal pun merasa tidak dihargai hingga spontan meludahi petugas berinisial N (21).
"Saya merasa tidak harus ke sana. Mungkin bisa dilihat rekaman CCTV itu, antrean saya kosong."
"Setelah saya ditegur itu saya merasa dilecehkan, merasa dihina, saya ini orang tua, masa saya diperlakukan seperti itu."
"Kalau orang Bugis-Makassar diperbuat begitu kayak seperti tidak menghargai, dihinakan, begitu saya rasakan saat itu," ujarnya.
Amal juga mengaku tidak secara langsung meludahi wajah petugas wanita tersebut.
"Setelah saya bayar belanjaan, saya emosi sekali di situ."
"Saya ludahi bajunya, tidak benar itu saya ludahi mukanya, kesal sekali saya diperlakukan seperti itu, kayaknya tidak ada sekali harga diri saya," tutur dia.
Amal juga mengeklaim bahwa dirinya sama sekali tidak melanggar aturan. Dia hanya berpindah antrean kasir yang sudah kosong.
"Kan tidak melanggar kalau pindah antrean, kalau memang sudah kosong kan. Tidak ada larangan, wajar saya pindah kan. Itu juga tidak terlalu ramai saat itu," ucap dia.
Akibat perbuatan itu, Amal terancam pidana karena penjaga kasir berinisial N (21) melaporkan AS ke Mapolsek Tamalanrea.
"Sudah kita terima laporannya. Sementara kita lengkapi administrasi," kata Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Sangkala.
Menurut Sangkala, keluarga N melaporkan AS atas kasus dugaan penghinaan.
"Laporannya terkait penghinaan, itu pasal yang mendekati," tutup dia.
Selain ancaman pidana, Amal juga terancam kehilangan pekerjaannya sebagai dosen berstatus aparatur sipil negara (ASN).
Rektor UIM, Muammar Bakry, menjelaskan bahwa selama ini Amal diperbantukan sebagai tenaga pengajar di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian.
"Sebenarnya itu dosen negeri yang diperbantukan di kampus, bukan dosen yayasan. Jadi nanti kita akan bicarakan seperti apa presodurnya," tutup dia.
Sementara terkait aksi viral Amal, Muammar memastikan akan memberikan sanksi tegas.
"Iya (disayangkan). Pasti akan kita berikan sanksi akademik sesuai aturan yang ada di kampus," tegasnya.
Menurutnya, tindakan Amal tidaklah manusiawi.
"Kita harus tabayyun dulu sama yang bersangkutan toh. Yang pasti di video itu kan ndak bagus lah, ndak manusiawi kalau itu kejadian," ujarnya, dikutip SURYA.CO.ID dari TribunTimur.
Muammar yang juga Sekretaris MUI Sulsel, mengaku menyayangkan adanya kejadian itu.