Laporan Wartawan Tribun Gayo Rasidan/ Gayo Lues
TribunGayo.com, BLANGKEJEREN - Sudah sebulan lebih terjadi bencana alam yang menyebabkan ruas jalan nasional Blangkejeren menuju Takengon tertimbun longsor dan amblas, kini mengakibatkan arus lalu lintas antar kabupaten tersebut masih lumpuh total.
Jalan lumpuh untuk kendaraan roda dua dan enam sehingga kabupaten di Tanah Gayo itu masih terganggu layanan transportasi darat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunGayo.com, Senin (29/12/2025), hingga saat ini arus lalulintas dari arah Blangkejeren menuju Takengon hingga batas Ise-ise Kecamatan Pantan Cuaca, ruas jalan tersebut sudah dapat dilalui atau dilewati oleh kendaraan roda empat.
Berbeda dengan, ruas jalan nasional dari arah Takengon menuju Blangkejeren batas Ise-ise-Jamur Mesin Kecamatan Linge Aceh Tengah tersebut, hingga kini masih ada 2 lokasi longsoran yang belum ditangani menyebabkan arus lalulintas Blangkejeren menuju Takengon tersebut lumpuh total dan terganggu.
Sehingga terkesan BPJN lamban menangani longsor dan jalan amblas pasca terjadi bencana alam tersebut.
Namun sebelumnya, pihak terkait dalam hal itu BPJN Aceh melalui PPK 3.3 tersebut, telah menangani dan membersihkan tumpukan material longsor dan jalan amblas sebanyak 46 titik dilokasi terpisah sebelumnya.
Namun kini dilaporkan masih ada 2 titik longsoran yang belum ditangani.
Terkait hal itu, Kepala BPJN Aceh melalui PPK 3.3 penanggung jawab ruas jalan nasional Takengon menuju Blangkejeren batas Ise-ise Kabupaten Gayo Lues tersebut, Mulyadi kepada TribunGayo.com, Senin (29/12/2025) mengatakan, penanganan longsor dan diruas Jalan nasional Takengon menuju Blangkejeren lambat.
"Terutama untuk kedua lokasi terpisah seperti di Kemerleng (KM 379) dan di daerah Jamur Mesin Kecamatan Linge tersebut," jelasnya.
Dikatakan, ada beberapa faktor dan salah satu penyebab utamanya yakni, penanganan longsor di ruas jalan Takengon menuju Blangkejeren lambat disebabkan, faktor BBM tidak ada dan belum tersedia.
"Bahkan harga BBM di Takengon sempat mencapai Rp 80.000- Rp 100.000 perliter dan sangat sulit didapatkan," sebutnya.
Dikatakan, setelah Takengon Aceh Tengah dan Bener Meriah terkurung, akibat akses jalan keluar masuk Aceh Tengah putus total diterjang banjir bandang dan tanah longsor sejak 27 November 2025 lalu hingga sekarang.
Namun demikian 46 titik longsoran yang sempat menutupi ruas jalan tersebut telah ditangani dan dibersihkan sebelumnya.
Lanjutnya, faktor lain disebabkan banyak jalan vital atau penghubung yang putus total di Aceh Tengah, berbeda dengan wilayah Gayo Lues masih ada akses jalan alternatif lain keluar masuk ke kabupaten tersebut.
"Berbeda dengan kejadian di Aceh Tengah maupun Bener Meriah sebelumnya," ungkapnya.
Kemudian faktor lainnya, kini mengalami keterbatasan alat berat untuk saat ini, sehingga penanganan longsor dan jalan amblas di ruas jalan Takengon Blangkejeren terutama untuk dua lokasi terpisah mengalami gangguan dan terlambat.
"Kita kini berupaya arus lalu lintas Takengon-Blangkejeren akan tembus pada minggu pertama Januari 2026 mendatang," sebutnya.(*).
Baca juga: Jalan Nasional Lumpuh, Kementerian PUPR RI Naik Motor Trail ke Gayo Lues dari Takengon
Baca juga: Bupati Aceh Tenggara Kerahkan 5 Alat Berat Bersihkan Kayu Gelondongan Banjir Bandang di Ketambe