Laporan Wartawan Tribun Gayo Rasidan | Gayo Lues
TribunGayo.com, BLANGKEJEREN - Sejumlah pengungsi korban bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Gayo Lues mulai terdeteksi menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Baca juga: Jalan Nasional Lumpuh, Kementerian PUPR RI Naik Motor Trail ke Gayo Lues dari Takengon
Kondisi ini dipicu oleh banyaknya debu pascabencana.
Selain itu, sejumlah warga juga dinyatakan positif tuberkulosis (TB), yang diperparah oleh keterbatasan dan kekurangan obat-obatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat.
Kabupaten Gayo Lues saat ini juga dilaporkan mengalami kekurangan obat-obatan serta kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal tersebut terungkap setelah tim relawan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak bencana.
Pelayanan kesehatan tersebut dilakukan di tiga puskesmas, yakni:
Hal itu disampaikan pada laporan dan rekomendasi kegiatan lapangan dari relawan Kemenkes RI, kepada Bupati Gayo Lues Suhaidi di Pendopo Bupati setempat, Minggu (28/12/2025) malam.
“Setelah terjun ke lapangan, petugas relawan sangat merasa miris, terutama untuk puskesmas-puskesmas yang tidak terdampak langsung, namun karena akses jadi tidak bisa di jangkau.
Sehingga ketersediaan obat juga sangat terbatas," kata perwakilan Relawan Kemenkes RI, Krisno dihadapan Bupati Gayo Lues.
Hal senada disampaikan relawan lainnya, selain memberikan pelayanan kesehatan ke desa-desa terdampak banjir bandang, tim relawan juga memberikan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Ali Kasim, Gayo Lues.
"Selain akses jalan yang sulit dilalui menuju ke Puskesmas di tiga kecamatan di Gayo Lues, kini juga mengalami krisis dan kekurangan air bersih, pasca terjadi banjir bandang dan tanah longsor," sebutnya.
Baca juga: Jalan Nasional Aceh Tenggara-Gayo Lues hingga Ise-ise Sudah Bisa Dilalui Kendaraan Bermotor
Menurut relawan Kemenkes RI, selain kekurangan obat-obatan, tenaga kesehatan yang bertugas juga belum memiliki kemampuan dalam menggunakan peralatan medis yang tersedia karena kurangnya SDM.
Oleh karena itu, Kemenkes merekomendasikan agar pemerintah daerah (Pemda) ke depan melakukan pelatihan bagi tenaga kesehatan terkait penggunaan alat-alat tersebut yang sebelumnya telah diadakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gayo Lues.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Gayo Lues, Suhaidi, meminta Dinkes setempat untuk menindaklanjuti seluruh masukan dan rekomendasi yang disampaikan relawan Kemenkes RI.
Bahkan, saat ini telah diketahui bahwa Gayo Lues masih mengalami kekurangan obat-obatan dan peralatan kesehatan pendukung.
"Setelah tim relawan Kemenkes RI melihat secara langsung dan memberikan pelayanan kepada masyarakat di kabupaten itu, kini pemerintah daerah meminta agar relawan Kemenkes dapat memberikan dukungan.
Agar Kabupaten Gayo Lues bisa memperoleh kembali bantuan obat maupun yang lainnya," harap Bupati, Suhaidi. (*)
Baca juga: Dampak Bencana Hidrometeorologi, Harga Kopi Gayo di Gayo Lues Merosot Tajam