Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung Ma’ruf Abidin menilai rencana pengembangan Kota Baru menjadi Metropolitan Lampung Raya merupakan langkah strategis pemerataan pembangunan. 

Diketahui, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal berencana mengembangkan wilayah dengan nama Metropolitan Lampung Raya. 

Hal itu sebagai upaya menata pertumbuhan wilayah dan memperkuat struktur ekonomi Provinsi Lampung. 

Dia menyebut pengembangan Metropolitan Lampung Raya dimulai 2026 mendatang.

Menurut Ma’ruf Abidin, kawasan baru tersebut akan mendorong penyebaran aktivitas masyarakat sehingga tidak lagi terpusat di satu wilayah saja.

“Ini sangat penting dan strategis karena akan ada pemerataan aktivitas manusia. Tidak semua kegiatan tertumpu pada satu daerah,” kata Ma’ruf, Senin (29/12/2025).

Ia juga memandang langkah tersebut sebagai wujud komitmen Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam mendorong pembangunan secara berkelanjutan. 

“Justru Muhammadiyah melihat ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong pembangunan Lampung yang berkesinambungan,” ujarnya.

Ma’ruf memastikan Muhammadiyah siap berpartisipasi aktif. 

Terlebih, Pemprov Lampung telah memberikan hibah lahan seluas 9 hektare di kawasan Kota Baru kepada Muhammadiyah.

“Ini akan kami manfaatkan untuk pengembangan dakwah Muhammadiyah. Kami akan relokasi kantor sekaligus membangun pusat dakwah dan kaderisasi Muhammadiyah,” jelasnya.

Ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan agar pembangunan Kota Baru berjalan sesuai kebutuhan masyarakat. 

“Harus ada niat baik pemerintah. Di sinilah pentingnya menggandeng ormas yang punya perhatian terhadap pembangunan. Muhammadiyah siap membantu,” tegas Ma’ruf.

Selain itu, ia menilai keterbukaan pemerintah menjadi kunci agar masyarakat dapat terlibat dalam pembangunan sejak tahap perencanaan hingga evaluasi. 

“Pemerintah harus jujur, transparan, berkomitmen, serta mengajak masyarakat berpartisipasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi,” tandasnya. 

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)